Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang bersumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada 2020, jumlah korban bencana tanah longsor yang terdampak dan mengungsi di Indonesia mencapai 27.375 jiwa.
Sementara itu, jumlah korban luka-luka sebanyak 87 jiwa. Sedangkan korban meninggal dunia dan hilang karena tanah longsor pada 2020 mencapai 124 jiwa.
Pada 2021, jumlah korban terdampak dan mengungsi karena tanah longsor naik menjadi 42.104 jiwa, korban luka-luka naik menjadi 272 jiwa, serta korban meninggal dan hilang naik menjadi 178 jiwa.
Pada 2022, jumlah korban terdampak dan mengungsi karena tanah longsor naik lagi menjadi 51.718 jiwa, korban luka-luka turun menjadi 109 jiwa, serta korban meninggal dan hilang turun menjadi 89 jiwa.
Pada 2023, jumlah korban terdampak dan mengungsi karena tanah longsor turun menjadi 18.775 jiwa, korban luka-luka naik signifikan menjadi 767 jiwa, serta korban meninggal dan hilang naik menjadi 149 jiwa.
Sementara itu, data sementara 2024 untuk korban terdampak dan mengungsi karena tanah longsor sebanyak 54 jiwa, korban luka-luka 127 jiwa, serta korban meninggal dan hilang 231 jiwa.
Sebelumnya, pada 16 Juli 2025, Kementerian Lingkungan Hidup meminta Pemerintah Kabupaten Bogor segera mencabut izin lingkungan terhadap 8 perusahaan yang beroperasi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Permintaan tersebut menyusul hasil evaluasi dari kejadian banjir dan longsor yang terjadi beberapa kali di kawasan Puncak. Adapun 8 perusahaan yang izin lingkungannya diminta untuk dicabut antara lain:
- PT Pinus Foresta Indonesia
- PT Jelajah Handal Lintasan (JSI Resort)
- PT Jaswita Lestari Jaya
- PT Eigerindo Multi Produk Industri
- PT Karunia Puncak Wisata
- CV Pesona Indah Nusantara
- PT Bumi Nini Pangan Indonesia
- PT Pancawati Agro
“Sanksi paksaan pemerintah diberikan jika pelanggaran yang dilakukan menimbulkan ancaman serius bagi lingkungan, berdampak lebih luas, dan menyebabkan kerugian yang lebih besar jika tidak segera dihentikan,” kata Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dikutip dari Katadata.co.id.
(Baca: Data Riwayat Tanah Longsor di Indonesia pada 2008-2025)