Berdasarkan laporan Condor Ferries, ada sekitar 12,7 juta ton sampah plastik di lautan setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 3,53 juta ton atau 29% sampah plastik di lautan berasal dari Tiongkok.
Negara Asia lain juga menyumbang sampah plastik terbesar, yakni 21%. Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka merupakan negara di Asia yang turut berkontribusi besar terhadap banyaknya sampah plastik di lautan.
Negara-negara Eropa menyusul dengan menyumbang 19% sampah plastik di laut. Irlandia dan Luksemburg adalah negara Eropa yang paling banyak menghasilkan sampah plastik di laut.
Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko yang tergabung dalam North American Free Trade Agreement (NAFTA) menyumbang 18% sampah di laut. Lalu, ada 7% sampah di laut yang berasal dari negara-negara Timur Tengah dan Afrika.
Sebanyak 4% sampah di laut berasal dari kawasan Amerika Latin. Sedangkan, negara lainnya ikut berkontribusi terhadap 2% sampah di laut.
(Baca: Warga Singapura Paling Banyak Gunakan Sampah Plastik Sekali Pakai)
Sampah plastik membuat lebih dari 1 juta burung laut dan 100 ribu mamalia laut terbunuh. Sebanyak 700 spesies hewan laut pun terancam punah akibat keberadaan sampah plastik tersebut.
Partikel di dalam sampah plastik juga berbahaya bagi manusia. Pasalnya, manusia mengonsumsi ikan atau hewan laut yang telah menelan partikel beracun dari sampah plastik.