Survei: Ini Alasan Masyarakat Indonesia Tetap Gunakan Masker Meski Diperlonggar

Layanan konsumen & Kesehatan

Lite

Vika Azkiya Dihni 04/07/2022 11:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Alasan Responden Tetap Menggunakan Masker (Juni 2022)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Survei: Ini Alasan Masyarakat Indonesia Tetap Gunakan Masker Meski Diperlonggar

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Alasan Responden Tetap Menggunakan Masker (Juni 2022)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Meskipun Presiden Joko Widodo telah melonggarkan kebijakan penggunaan masker di Indonesia, mayoritas masyarakat masih patuh dalam penggunaan masker untuk mencegah virus Covid-19 di Tanah Air.

Hasil survei Jakpat yang mencatat bahwa sebanyak 69% responden menyatakan selalu memakai masker, baik di dalam maupun luar ruangan. Ada sejumlah alasan masyarakat masih tetap menggunakan masker.

Mayoritas atau 75% responden mengatakan tetap menggunakan masker untuk melindungi diri dari polusi udara serta bau tidak sedap. Sebanyak 69% responden memakai masker untuk melindungi diri dari persebaran virus lain.

Lalu, 64% responden menggunakan masker untuk mencegah penyebaran Covid-19. Ada juga 62% responden yang beralasan karena sudah sejak dulu menggunakan masker, dan 50% karena merasa lebih nyaman.

Alasan lainnya yaitu lebih percaya diri 33%, untuk menutupi ekspresi wajah 22%, dapat menghemat pemakaian kosmetik 16%. Sedangkan 1% responden menjawa alasan lainnya.

Survei ini dilakukan terhadap 356 responden pada 7-8 Juni 2022 dan 20-23 Juni 2022. Survei dilakukan dengan cara menyebar kuesioner melalui aplikasi Jakpat dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error) di bawah 3%.

Editor : Annissa Mutia

Data Terkait

Jenis Produk Perawatan Wajah Terlaris di E-Commerce Indonesia Januari-September 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Lagi Awal Mei 2024

Riset: Pertumbuhan Ekonomi Sejumlah Provinsi Menguat Pasca-Pandemi

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2024, Indonesia Timur Terkuat

Ada 1,14 Juta Kunjungan Turis Asing ke Indonesia per Akhir 2023, Lampaui Pra-Pandemi

Ada Grab hingga Gojek, Ini Daftar PHK Startup Transportasi Terbesar Semenjak Pandemi

Data Stories Terkini

Info Gempa Selasa, 22 Oktober 2024 di Tanggamus 3,6 M, Tak Berpotensi Tsunami Lingkungan 22/10/2024, 1:12 WIB

Gunung Semeru Kembali Erupsi Malam Ini (Selasa, 22 Oktober 2024) Demografi 22/10/2024, 0:40 WIB

Prakiraan Cuaca di Manado 21-30 Okt/24 Demografi 21/10/2024, 22:36 WIB

Prakiraan Cuaca di Manokwari 21-30 Okt/24 Demografi 21/10/2024, 21:36 WIB

IHSG Ditutup Menguat Setelah Terbentuk Kabinet Baru (Senin, 21 Oktober 2024) Pasar 21/10/2024, 19:10 WIB

Harga Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga di Kabupaten Gorontalo Bulan September Naik 1,24% Ekonomi & Makro 21/10/2024, 18:59 WIB

Unduh

Sumber

Data Populer

Lihat Semua

Survei: Ini Alasan Masyarakat Indonesia Tetap Gunakan Masker Meski Diperlonggar

Survei: Ini Alasan Masyarakat Indonesia Tetap Gunakan Masker Meski Diperlonggar

Tags

Data Terkait

Jenis Produk Perawatan Wajah Terlaris di E-Commerce Indonesia Januari-September 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Lagi Awal Mei 2024

Riset: Pertumbuhan Ekonomi Sejumlah Provinsi Menguat Pasca-Pandemi

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2024, Indonesia Timur Terkuat

Ada 1,14 Juta Kunjungan Turis Asing ke Indonesia per Akhir 2023, Lampaui Pra-Pandemi

Ada Grab hingga Gojek, Ini Daftar PHK Startup Transportasi Terbesar Semenjak Pandemi

Data Stories Terkini

Data Populer

Harga Gas Alam Dunia Turun Menuju Level US$ 2,24 per Mmbtu (Senin, 21 Oktober 2024)

Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp. 15.491,6 per Dolar AS (Jumat, 18 Oktober 2024)

Harga Minyak Dunia Naik ke US$ 73,26 per Barel (Senin, 21 Oktober 2024)

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$ 17.025 per Ton (Jumat, 18 Oktober 2024)

Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan Pagi Hari Diperdagangkan US$ 573,1 Bushel (Senin, 21 Oktober 2024)

Survei: Ini Alasan Masyarakat Indonesia Tetap Gunakan Masker Meski Diperlonggar

Survei: Ini Alasan Masyarakat Indonesia Tetap Gunakan Masker Meski Diperlonggar

Tags

Data Terkait

Jenis Produk Perawatan Wajah Terlaris di E-Commerce Indonesia Januari-September 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Lagi Awal Mei 2024

Riset: Pertumbuhan Ekonomi Sejumlah Provinsi Menguat Pasca-Pandemi

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2024, Indonesia Timur Terkuat

Ada 1,14 Juta Kunjungan Turis Asing ke Indonesia per Akhir 2023, Lampaui Pra-Pandemi

Ada Grab hingga Gojek, Ini Daftar PHK Startup Transportasi Terbesar Semenjak Pandemi

Data Stories Terkini

Topik Trending

erupsi

bencana hidrometeorologi

Data Populer

Harga Gas Alam Dunia Turun Menuju Level US$ 2,24 per Mmbtu (Senin, 21 Oktober 2024)

Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp. 15.491,6 per Dolar AS (Jumat, 18 Oktober 2024)

Harga Minyak Dunia Naik ke US$ 73,26 per Barel (Senin, 21 Oktober 2024)

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$ 17.025 per Ton (Jumat, 18 Oktober 2024)

Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan Pagi Hari Diperdagangkan US$ 573,1 Bushel (Senin, 21 Oktober 2024)