Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penginapan/hostel di Provinsi Riau pada tahun 2024 mencapai 570 unit. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 44.3% atau bertambah sebanyak 175 unit. Pertumbuhan ini terbilang sangat tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya yang cenderung stabil di kisaran 4.5% hingga 6.21%.
Jika dilihat data historis lima tahun terakhir, jumlah penginapan/hostel di Riau terus mengalami peningkatan, dari 319 unit pada tahun 2014 menjadi 378 unit pada tahun 2021. Namun, pertumbuhan tertinggi baru terjadi pada tahun 2024. Rata-rata pertumbuhan jumlah penginapan/hostel dalam lima tahun terakhir (2019-2024) adalah sebesar 18.46%, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun sebelumnya (2014-2019) yang hanya 5.99%. Ini mengindikasikan adanya peningkatan yang signifikan dalam sektor pariwisata atau akomodasi di Riau pada tahun 2024.
(Baca: 64,87% Penduduk Kabupaten Manggarai pada 2024 Berusia 15-59 Tahun)
Secara ranking di Pulau Sumatera, Riau menempati posisi ke-6 pada tahun 2024. Peringkat ini sama dengan tahun 2021. Sementara secara nasional, Riau berada di peringkat ke-19. Kenaikan jumlah penginapan/hostel pada tahun 2024 menjadi anomali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana pertumbuhan cenderung stabil. Kenaikan tertinggi sebelumnya terjadi pada tahun 2019 dengan pertumbuhan 6.21%.
Kenaikan jumlah penginapan/hostel di Riau pada tahun 2024 menjadi yang tertinggi dalam satu dekade terakhir. Anomali ini perlu diinvestigasi lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti peningkatan investasi di sektor pariwisata, peningkatan jumlah wisatawan, atau perubahan kebijakan pemerintah daerah.
Dari data yang ada, terlihat bahwa pertumbuhan jumlah penginapan/hostel di Riau mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Meskipun demikian, tren secara keseluruhan menunjukkan peningkatan. Kenaikan signifikan pada tahun 2024 mengindikasikan adanya perubahan positif dalam sektor akomodasi di Riau.
Nusa Tenggara Timur
Di Nusa Tenggara Timur, BPS mencatat jumlah penginapan/hostel mencapai 491 unit pada tahun 2024, menempatkannya pada peringkat ke-4 di pulau Nusa Tenggara dan Bali. Meskipun menduduki posisi tersebut, pertumbuhan jumlah penginapan/hostel di wilayah ini menunjukkan angka yang cukup tinggi, yaitu 28.87%. Hal ini mengindikasikan adanya perkembangan yang positif dalam sektor akomodasi di Nusa Tenggara Timur, meski tidak sepesat di Riau. Nilai 491 unit ini didapat setelah mengalami peningkatan sebanyak 110 unit dari tahun sebelumnya, dimana nilainya adalah 381 unit.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Kalimantan Utara Periode 2018-2023)
Lampung
Lampung berada di peringkat ke-4 di Pulau Sumatera dengan total 506 unit penginapan/hostel pada tahun 2024. Angka ini didapatkan setelah terjadi pertumbuhan 17.13% dari tahun sebelumnya. Meskipun posisinya tidak setinggi beberapa provinsi lain, pertumbuhan ini menunjukkan bahwa sektor akomodasi di Lampung terus berkembang.
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan dengan 519 unit penginapan/hostel menduduki peringkat ke-5 di Pulau Sumatera pada tahun 2024. Menariknya, terjadi penurunan turun 17.09% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini perlu menjadi perhatian karena menunjukkan adanya potensi masalah dalam sektor akomodasi di Sumatera Selatan. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi Riau yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan.
Banten
Banten mencatatkan 592 unit penginapan/hostel pada tahun 2024 dan menempati peringkat ke-6 di Pulau Jawa. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 9.02% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini cukup moderat dan menunjukkan bahwa sektor akomodasi di Banten terus berkembang, meskipun tidak sepesat beberapa provinsi lain.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah memiliki 597 unit penginapan/hostel pada tahun 2024. Dengan demikian, Kalimantan Tengah berada di urutan ke-3 di pulau Kalimantan. Pertumbuhan yang dicapai sebesar 28.66% menunjukkan potensi besar dalam sektor akomodasi. Besaran pertumbuhan ini patut diperhatikan karena mengindikasikan adanya minat investasi atau peningkatan kunjungan yang signifikan ke Kalimantan Tengah.
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara tercatat memiliki 690 unit penginapan/hostel pada tahun 2024. Kondisi ini menempatkan Sulawesi Tenggara pada ranking ke-3 di pulau Sulawesi. Pertumbuhan yang terjadi adalah 10.58%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Sulawesi Tenggara terus mengembangkan sektor akomodasi meskipun tidak terlalu signifikan.