Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah desa dan kelurahan yang ter-coverage sinyal kuat di Lampung terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 2.289 desa/kelurahan di Lampung memiliki sinyal kuat. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4.43% dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dilihat dari data historis, jumlah desa/kelurahan dengan sinyal kuat di Lampung pada tahun 2008 adalah 1.623. Kenaikan signifikan terlihat dari tahun ke tahun, menunjukkan upaya yang berkelanjutan dalam meningkatkan infrastruktur telekomunikasi di wilayah tersebut.
Pertumbuhan jumlah desa/kelurahan dengan sinyal kuat di Lampung mengalami fluktuasi. Peningkatan tertinggi terjadi pada periode 2019-2020, yaitu sebesar 7.44%. Sementara itu, pertumbuhan terendah terjadi pada periode 2020-2021, yaitu sebesar 1.25%. Rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir (2019-2024) adalah 3.39%, menunjukkan tren positif meskipun tidak konsisten setiap tahunnya. Dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir, pertumbuhan 2024 lebih tinggi, mengindikasikan akselerasi dalam peningkatan infrastruktur sinyal di Lampung.
Secara regional di Pulau Sumatera, Lampung menduduki peringkat ke-4 dalam hal jumlah desa/kelurahan yang ter-coverage sinyal kuat pada tahun 2024. Peringkat ini tidak berubah dalam 5 tahun terakhir. Secara nasional, Lampung berada pada peringkat ke-9. Nilai ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi peningkatan jumlah desa/kelurahan yang ter-coverage sinyal kuat, provinsi lain di Indonesia juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Kenaikan jumlah desa/kelurahan dengan sinyal kuat di Lampung pada tahun 2024 merupakan yang tertinggi kedua dalam lima tahun terakhir, setelah tahun 2020. Ini mengindikasikan bahwa upaya peningkatan infrastruktur telekomunikasi di Lampung semakin membuahkan hasil. Dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya, Lampung menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam hal konektivitas.
Anomali terjadi pada periode 2020-2021 dimana pertumbuhan terendah tercatat, yaitu sebesar 1.25%. Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kendala geografis atau prioritas pembangunan infrastruktur yang berbeda pada tahun tersebut. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, pertumbuhan kembali meningkat, menunjukkan bahwa tantangan tersebut telah diatasi dan upaya peningkatan konektivitas terus dilanjutkan.
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan menduduki peringkat pertama di Pulau Sulawesi dengan 2.605 desa/kelurahan yang ter-coverage sinyal kuat. Pertumbuhan mencapai 8.86% menjadikannya yang tertinggi di antara provinsi-provinsi yang dibandingkan. Secara nasional, provinsi ini menempati urutan ke-6, mengungguli beberapa provinsi di pulau lain.
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan berada di posisi ketiga di Pulau Sumatera dengan 2.554 desa/kelurahan yang memiliki sinyal kuat. Pertumbuhan sebesar 6.51% menempatkannya di atas rata-rata pertumbuhan nasional. Secara nasional, provinsi ini berada di urutan ke-7, menunjukkan kontribusi signifikan terhadap konektivitas di Pulau Sumatera.
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatatkan 2.323 desa/kelurahan ter-coverage sinyal kuat. Meskipun berada di peringkat pertama di wilayah Nusa Tenggara dan Bali, pertumbuhan NTT mencapai 22.01%. NTT berada di urutan ke-8 secara nasional, menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan di wilayah timur Indonesia.
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan mencatatkan 1.733 desa/kelurahan yang ter-coverage sinyal kuat dan menduduki peringkat pertama di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan sebesar 5.48% mengindikasikan perbaikan infrastruktur yang stabil. Kalimantan Selatan berada di urutan ke-10 secara nasional.
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara mencatatkan 1.595 desa/kelurahan ter-coverage sinyal kuat. Dengan pertumbuhan mencapai 7.62%, provinsi ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam konektivitas. Secara nasional, Sulawesi Tenggara berada di urutan ke-11.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara mencatatkan 1.549 desa/kelurahan yang ter-coverage sinyal kuat. Pertumbuhan 10.09% menempatkan provinsi ini sebagai salah satu yang tertinggi dalam daftar. Sulawesi Utara berada di urutan ke-12 secara nasional, menunjukkan komitmen terhadap peningkatan infrastruktur telekomunikasi.