Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat jumlah penduduk Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, usia 0-4 tahun pada 2024 adalah 63.405 jiwa. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 1,56% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 64.408 jiwa. Penurunan ini setara dengan selisih 1.003 jiwa. Secara historis, jumlah penduduk usia 0-4 tahun di Langkat mengalami fluktuasi.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) yaitu 64.172 jiwa, angka tahun 2024 lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023) yaitu 66.336 jiwa, angka 2024 juga lebih rendah. Pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2019 dengan kenaikan 22,24%, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2024 dengan penurunan 1,56%.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Nusa Tenggara Timur 2018 - 2024)
Secara peringkat di Pulau Sumatera, Kabupaten Langkat berada di posisi ke-9 untuk jumlah penduduk usia 0-4 tahun pada tahun 2024, sama dengan tahun sebelumnya. Peringkat ini juga menempatkan Langkat pada posisi ke-75 secara nasional. Pada tahun 2023, jumlah penduduk usia 0-4 tahun di Kabupaten Langkat menduduki urutan yang sama yaitu ke-9 di Pulau Sumatera dan ke-74 secara nasional.
Kenaikan tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2019 dengan pertumbuhan 22,24%, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2024 dengan penurunan 1,56%. Fluktuasi ini menunjukkan dinamika pertumbuhan penduduk usia dini di Kabupaten Langkat yang dipengaruhi berbagai faktor.
Anomali terjadi pada tahun 2022, dimana terjadi penurunan signifikan sebesar 19,03%. Penurunan ini cukup kontras dibandingkan tahun sebelumnya yang menunjukkan kenaikan. Namun, perlu dicatat bahwa data ini hanya mencerminkan jumlah penduduk usia 0-4 tahun dan tidak memberikan informasi mengenai penyebab fluktuasi tersebut.
Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-8 di Pulau Sumatera dengan jumlah penduduk usia 0-4 tahun sebanyak 63.968 jiwa. Nilai ini menunjukkan penurunan sebesar 5,96% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini setara dengan selisih 4.054 jiwa. Kota Bandar Lampung menunjukkan tren pertumbuhan negatif dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: Jumlah Penduduk Setengah Pengangguran di Sumatera Utara 2015 - 2024)
Kabupaten Purbalingga
Kabupaten Purbalingga berada di peringkat ke-62 di Pulau Jawa, mencatatkan jumlah penduduk usia 0-4 tahun sebesar 63.522 jiwa. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 4,76% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Purbalingga mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya tantangan demografis yang perlu diatasi.
Kabupaten Bangkalan
Kabupaten Bangkalan menempati peringkat ke-63 di Pulau Jawa, dengan jumlah penduduk usia 0-4 tahun sebanyak 63.472 jiwa. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 1,56% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini setara dengan selisih 972 jiwa. Kabupaten Bangkalan menunjukkan kinerja yang cukup baik dibandingkan daerah lain di Jawa.
Kabupaten Pamekasan
Kabupaten Pamekasan berada di peringkat ke-64 di Pulau Jawa dengan jumlah penduduk usia 0-4 tahun sebesar 62.778 jiwa. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 1,49% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Pamekasan menunjukkan tren penurunan yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah yang tepat.
Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal menempati peringkat ke-65 di Pulau Jawa, dengan jumlah penduduk usia 0-4 tahun sebanyak 61.049 jiwa. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,58% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Kendal juga mengalami penurunan dalam jumlah penduduk usia 0-4 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Kendal menghadapi tantangan dalam mempertahankan pertumbuhan penduduk usia dini.
Kabupaten Semarang
Kabupaten Semarang menempati peringkat ke-66 di Pulau Jawa, dengan jumlah penduduk usia 0-4 tahun sebanyak 60.972 jiwa. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 2,51% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini setara dengan selisih 1.572 jiwa. Kabupaten Semarang menunjukkan tren penurunan yang lebih besar dibandingkan beberapa daerah lain di Jawa.