Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum di Provinsi Papua pada tahun 2024 mencapai Rp 1,12 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,78% dibandingkan tahun sebelumnya. Data historis menunjukkan bahwa sektor ini mengalami fluktuasi, namun secara umum menunjukkan tren kenaikan dari tahun 2010 hingga 2019. Nilai tertinggi tercatat pada tahun 2019 sebesar Rp 1,79 triliun.
Pada tahun 2020, sektor ini mengalami penurunan signifikan turun 14,79% akibat pandemi COVID-19 yang memukul sektor pariwisata dan aktivitas ekonomi secara umum. Meskipun demikian, sektor ini mulai pulih pada tahun 2021 dan 2022, meski dengan pertumbuhan yang relatif kecil. Anomali terjadi pada tahun 2023 dengan penurunan tajam turun 37,69%, sebelum kembali tumbuh positif di tahun 2024. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2021-2023) yang berada di angka Rp 1,58 triliun, nilai tahun 2024 masih lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2019-2023) sebesar Rp 1,67 triliun, penurunan tersebut lebih terasa.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Katolik di Aceh 2015-2024)
Secara persentase, pertumbuhan tertinggi dalam 5 tahun terakhir terjadi pada tahun 2014 sebesar 21,44%, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2023. Data ini menunjukkan bahwa sektor Akomodasi dan Makan Minum di Papua sangat rentan terhadap guncangan eksternal seperti pandemi. Meskipun demikian, sektor ini memiliki potensi untuk pulih dan tumbuh kembali seiring dengan pemulihan ekonomi dan sektor pariwisata.
Di tingkat pulau Papua, PDRB ADHB Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Provinsi Papua menduduki peringkat pertama. Secara nasional, pada tahun 2024, Papua berada di peringkat 28. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki potensi, sektor ini masih perlu ditingkatkan agar dapat bersaing dengan provinsi lain di Indonesia.
Data pembanding menunjukkan performa beberapa provinsi lain di Indonesia. Berikut perbandingan dengan provinsi lain.
Bengkulu
Provinsi Bengkulu, berada di peringkat ke-25 secara nasional, mencatatkan nilai PDRB ADHB Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar Rp 1,88 triliun. Pertumbuhannya mencapai 11,88%, menjadi yang tertinggi dibandingkan provinsi lain di pulau Sumatera dan menempatkannya di urutan ke-10 di pulau tersebut. Nilai ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, menegaskan pertumbuhan positif dalam sektor ini di Bengkulu.
(Baca: Data 2024: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Indragiri Hulu Rp.129,12 Juta)
Gorontalo
Dengan nilai PDRB ADHB Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar Rp 1,25 triliun, Gorontalo menempati urutan ke-26 secara nasional. Pertumbuhan yang tercatat sebesar 8,13% mengantarkan provinsi ini pada peringkat ke-3 di pulau Sulawesi. Angka ini mencerminkan potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan di sektor pariwisata dan pendukungnya di Gorontalo.
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah menduduki peringkat ke-4 di pulau Sulawesi dengan nilai PDRB ADHB Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar Rp 1,20 triliun. Pertumbuhan sebesar 9,79% menunjukkan bahwa sektor ini terus berkembang di Sulawesi Tengah. Secara nasional, provinsi ini menempati posisi ke-27, menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian regional.
Nusa Tenggara Timur
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatatkan nilai PDRB ADHB Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar Rp 972,59 miliar, menempatkannya di posisi ke-3 di wilayah Nusa Tenggara dan Bali. Dengan pertumbuhan sebesar 14,19%, NTT menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam sektor ini. Walau demikian, peringkat secara nasional berada di posisi ke-29, menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan daya saing.
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara berada di peringkat ke-5 di pulau Sulawesi dengan nilai PDRB ADHB Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar Rp 945,4 miliar. Pertumbuhan sektor ini sebesar 6,77% memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah. Namun, posisinya di peringkat ke-30 secara nasional menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut.
Maluku
Provinsi Maluku mencatatkan nilai PDRB ADHB Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar Rp 909,24 miliar. Pertumbuhan sektor ini mencapai 7,04%. Meskipun menempati peringkat pertama di pulau Maluku, posisi ke-31 secara nasional menunjukkan perlunya peningkatan daya saing dan investasi dalam sektor pariwisata dan pendukungnya di Maluku.