Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah akomodasi hotel nonberbintang di Aceh pada tahun 2024 sebanyak 509 unit. Data historis menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun ke tahun. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi kenaikan sebanyak 3 unit, atau tumbuh 0.59%. Kenaikan ini melanjutkan tren positif yang telah berlangsung sejak tahun 2004, meskipun terdapat fluktuasi. Kondisi ini menunjukkan geliat sektor pariwisata di Aceh yang terus berkembang.
Pertumbuhan tertinggi dalam periode historis terjadi pada tahun 2013, dengan kenaikan mencapai 35.51% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, penurunan terendah terjadi pada tahun 2005, yakni -4.63%. Rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir (2020-2024) adalah 3.12%, sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun sebelumnya (2015-2019) yang mencapai 14.01%. Meskipun demikian, angka ini tetap menunjukkan perkembangan yang stabil.
Pada tahun 2024, Aceh berada di peringkat ke-3 untuk jumlah akomodasi hotel nonberbintang di Pulau Sumatera. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Secara nasional, Aceh menempati peringkat ke-14. Nilai ini menunjukan potensi Aceh dalam menarik wisatawan dengan menawarkan berbagai pilihan akomodasi yang beragam. Jumlah ini masih perlu ditingkatkan agar Aceh mampu bersaing dengan provinsi lain.
Kenaikan jumlah akomodasi pada tahun 2024 sebesar 0.59% menunjukkan tren pertumbuhan yang melambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun masih positif, angka ini perlu menjadi perhatian. Anomali terlihat pada tahun 2020 dimana terjadi penurunan signifikan, kemungkinan disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang berdampak pada sektor pariwisata.
Fluktuasi yang terjadi dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa sektor akomodasi nonberbintang di Aceh rentan terhadap berbagai faktor eksternal. Oleh karena itu, perlu adanya upaya berkelanjutan dari pemerintah daerah dan pelaku industri untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan daya saing sektor pariwisata Aceh.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur memimpin di Pulau Kalimantan dengan jumlah akomodasi hotel nonberbintang mencapai 603 unit. Pertumbuhan di wilayah ini cukup signifikan, mencapai 8.45%. Dengan menempati urutan ke-11 secara nasional, Kalimantan Timur menunjukkan potensi besar dalam sektor pariwisata, didukung oleh infrastruktur dan sumber daya alam yang melimpah. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata alam dan bisnis di Kalimantan Timur.
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatatkan 602 unit akomodasi nonberbintang dan menempati peringkat ke-3 di wilayah Nusa Tenggara dan Bali. Pertumbuhan sebesar 6.36% menempatkan NTT di urutan ke-12 secara nasional. Perkembangan ini didukung oleh keindahan alam yang memukau dan semakin dikenal oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Peningkatan fasilitas dan promosi pariwisata yang gencar turut berkontribusi pada pertumbuhan sektor akomodasi di NTT.
DKI Jakarta
DKI Jakarta, sebagai pusat ekonomi dan bisnis Indonesia, memiliki 556 unit akomodasi nonberbintang. Wilayah ini menduduki peringkat ke-5 di Pulau Jawa dan peringkat ke-13 secara nasional. Pertumbuhan sebesar 31.75% menandakan pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi dan peningkatan aktivitas bisnis di ibu kota. Peningkatan jumlah akomodasi nonberbintang ini mencerminkan kebutuhan akan pilihan akomodasi yang lebih terjangkau bagi wisatawan dan pelaku bisnis.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah memiliki 494 unit akomodasi nonberbintang dan menduduki peringkat ke-2 di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan sebesar 1.65% menempatkan Kalimantan Tengah di urutan ke-15 secara nasional. Meskipun pertumbuhannya tidak setinggi wilayah lain, Kalimantan Tengah tetap menunjukkan potensi yang baik dalam sektor pariwisata. Hal ini didukung oleh kekayaan alam dan budaya yang menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman unik.
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat memiliki 492 unit akomodasi nonberbintang dan menduduki peringkat ke-3 di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan sebesar 6.96% menempatkan Kalimantan Barat di urutan ke-16 secara nasional. Peningkatan ini didorong oleh promosi pariwisata yang lebih intensif dan peningkatan fasilitas akomodasi yang semakin memadai. Kekayaan alam dan budaya yang unik menjadikan Kalimantan Barat sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan.
Lampung
Lampung berada di peringkat ke-4 di Pulau Sumatera dengan 464 unit akomodasi nonberbintang. Pertumbuhan yang signifikan, mencapai 12.9%, menempatkan Lampung di urutan ke-17 secara nasional. Peningkatan ini didorong oleh pengembangan destinasi wisata baru dan peningkatan kualitas layanan akomodasi. Lampung semakin menarik perhatian wisatawan dengan keindahan alam dan potensi wisata bahari yang belum banyak terjamah.