Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah Koperasi Unit Desa (KUD) di Provinsi Papua Barat pada tahun 2024 sebanyak 22 koperasi. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebesar 66.67% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 66 koperasi. Penurunan ini juga tampak dari selisih nilai dengan tahun sebelumnya turun 44 koperasi. Padahal, pada tahun 2021, terjadi pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir, yakni sebesar 57.14%.
Secara historis, jumlah KUD di Papua Barat fluktuatif. Pada tahun 2014, tercatat 71 koperasi, kemudian menurun menjadi 41 koperasi pada tahun 2018. Selanjutnya, jumlah KUD terus sedikit menurun hingga mencapai titik terendah pada tahun 2020 dengan 36 koperasi. Namun, terjadi peningkatan yang cukup besar pada tahun 2021 menjadi 66 koperasi, sebelum akhirnya kembali menurun drastis pada tahun 2024. Rata-rata jumlah KUD dalam lima tahun terakhir (2018-2021) adalah 41.25 koperasi. Kondisi tahun 2024 jauh lebih buruk dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Tengah Periode 2018-2023)
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2019-2021) yaitu 48 koperasi, penurunan pada tahun 2024 sangat mencolok. Penurunan ini merupakan anomali jika dibandingkan dengan tren peningkatan yang sempat terjadi pada periode sebelumnya. Anomali ini terlihat jelas jika dibandingkan dengan data lima tahun sebelumnya.
Pada tahun 2024, Papua Barat menempati peringkat ke-3 untuk jumlah KUD di Pulau Papua, turun dari peringkat ke-2 pada tahun-tahun sebelumnya. Secara nasional, Papua Barat berada di peringkat ke-31. Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Papua, nilai KUD Papua Barat lebih rendah dari Papua yang memiliki 15 koperasi dan lebih rendah dari 0 koperasi.
Kenaikan tertinggi jumlah KUD di Papua Barat terjadi pada tahun 2021, dengan pertumbuhan sebesar 57.14%. Sementara itu, penurunan terendah terjadi pada tahun 2019, dengan penurunan hanya sebesar 12.2%. Kondisi ini menunjukkan bahwa jumlah KUD di Papua Barat sangat rentan terhadap perubahan dan fluktuatif.
Banten
Provinsi Banten, yang berada di Pulau Jawa, memiliki jumlah KUD sebanyak 15 koperasi. Dengan angka tersebut, Banten menempati ranking ke-4 di pulau Jawa. Dari segi pertumbuhan, Banten mengalami penurunan turun 12.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, nilai ini lebih baik dibandingkan rata-rata pertumbuhan di beberapa provinsi lain.
(Baca: Harga Daging Ayam di Pasar Tradisional Periode Juli 2024-2025)
Papua
Provinsi Papua menunjukkan nilai KUD sebesar 0 koperasi, dengan ranking ke-0 di Pulau Papua. Ini mengindikasikan penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dengan pertumbuhan yang turun 72.34%. Papua memiliki selisih yang mencolok dalam penurunan dibandingkan dengan daerah lain.
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung, yang terletak di Pulau Sumatera, memiliki jumlah KUD sebanyak 15 koperasi. Kepulauan ini menempati ranking ke-9 di Sumatera. Pertumbuhan KUD di wilayah ini menunjukkan penurunan turun 17.86%, mengindikasikan kondisi yang kurang menggembirakan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kep. Riau
Kepulauan Riau, juga di Sumatera, memiliki jumlah KUD sebesar 15 koperasi. Dengan angka ini, Kepulauan Riau menempati ranking ke-10 di Sumatera. Provinsi ini mengalami penurunan yang sangat signifikan dengan pertumbuhan turun 83.47%. Selisihnya menunjukkan posisi dengan penurunan paling rendah, dibandingkan yang lain.
Gorontalo
Provinsi Gorontalo, yang berada di Pulau Sulawesi, memiliki jumlah KUD sebanyak 17 koperasi. Gorontalo menempati ranking ke-5 di Sulawesi. Pertumbuhan KUD di wilayah ini mengalami penurunan turun 15%. Penurunan ini sedikit lebih baik dibandingkan beberapa provinsi lain.