Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah desa di Bali yang sebagian besar keluarga menggunakan LPG lebih dari 3kg untuk memasak mencapai 584 keluarga pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 9,18% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 643 keluarga.
Penurunan ini mengindikasikan adanya fluktuasi, dimana setelah mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2020 (4478.57%), jumlah desa pengguna LPG >3kg sempat meningkat, kemudian mengalami penurunan kembali. Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2019-2021) sebesar 432.67 keluarga, capaian tahun 2024 masih lebih tinggi. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2018-2021) sebesar 477.5 keluarga, pertumbuhan Jumlah Desa LPG >3kg lebih baik dalam 5 tahun terakhir.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Utara Periode 2018-2023)
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan mencapai 4478.57%, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan penurunan sebesar 97.71%. Penurunan pada tahun 2024 ini menjadi anomali setelah adanya tren peningkatan sebelumnya. Hal ini perlu menjadi perhatian untuk dievaluasi penyebabnya.
Di Nusa Tenggara dan Bali, Bali menempati peringkat ke-2 dalam hal jumlah desa pengguna LPG >3kg pada tahun 2024 dengan nilai 584. Provinsi dengan nilai tertinggi di pulau ini adalah Nusa Tenggara Barat dengan nilai 758. Secara nasional, Bali berada di peringkat ke-22.
Data ini mengindikasikan bahwa penggunaan LPG >3kg di desa-desa di Bali mengalami fluktuasi dan perlu dievaluasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab penurunan yang terjadi pada tahun 2024.
Nusa Tenggara Barat
Provinsi Nusa Tenggara Barat menduduki peringkat pertama di pulau Nusa Tenggara dan Bali dengan nilai 758 keluarga, serta peringkat ke-19 secara nasional. Terjadi pertumbuhan sebesar 19%, yang mana lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan LPG >3kg di desa-desa di Nusa Tenggara Barat.
(Baca: Jumlah Kantor Cabang Bank di DI Yogyakarta | 2025)
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara berada di urutan ketiga di pulau Sulawesi dengan nilai 757 keluarga. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi pertumbuhan sedikit yaitu 1.47%. Secara nasional, provinsi ini menduduki peringkat ke-20. Angka ini menunjukkan kestabilan dalam penggunaan LPG >3kg di desa-desa di Sulawesi Tenggara.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara menempati urutan keempat di pulau Sulawesi, dengan nilai 752 keluarga dan menduduki peringkat ke-21 secara nasional. Terjadi pertumbuhan 1.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan peningkatan ini, Sulawesi Utara menunjukkan upaya yang cukup baik dalam meningkatkan jumlah desa yang menggunakan LPG >3kg.
Gorontalo
Provinsi Gorontalo menempati posisi kelima di pulau Sulawesi dengan total 478 keluarga. Nilai ini menempatkan Gorontalo pada peringkat ke-23 secara nasional. Angka ini mengalami penurunan turun 8.95% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini perlu menjadi perhatian dan evaluasi untuk meningkatkan penggunaan LPG >3kg.
Nusa Tenggara Timur
Dengan nilai 477 keluarga, Nusa Tenggara Timur berada di posisi ketiga di pulau Nusa Tenggara dan Bali, sekaligus peringkat ke-24 secara nasional. Terjadi peningkatan yang sangat signifikan sebesar 81.37% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan keberhasilan program peningkatan penggunaan LPG >3kg di wilayah tersebut.
Kalimantan Utara
Provinsi Kalimantan Utara menempati posisi kelima di pulau Kalimantan dengan total 406 keluarga, sekaligus peringkat ke-25 secara nasional. Terjadi pertumbuhan 12.47% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan perbaikan, meskipun masih perlu ditingkatkan lagi agar bisa berada di peringkat yang lebih baik.