Kasus Rawat Inap Tingkat Lanjut yang Banyak Ditanggung BPJS Kesehatan

Layanan konsumen & Kesehatan

Premium

Adi Ahdiat 22/08/2025 12:55 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Pada 2024, layanan rawat inap tingkat lanjutan yang ditanggung BPJS Kesehatan paling banyak diberikan untuk kasus infeksi non-bakteri ringan dan operasi bedah caesar ringan.

10 Kasus Rawat Inap Tingkat Lanjutan yang Paling Banyak Ditanggung BPJS Kesehatan (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Kasus Rawat Inap Tingkat Lanjut yang Banyak Ditanggung BPJS Kesehatan”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

10 Kasus Rawat Inap Tingkat Lanjutan yang Paling Banyak Ditanggung BPJS Kesehatan (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Pada 2024, BPJS Kesehatan mengeluarkan biaya Rp99,1 triliun untuk memberi layanan Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) kepada peserta.

Nilai tersebut paling besar dibanding biaya layanan lainnya, seperti Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL), Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), atau Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP).

(Baca: Ini Layanan BPJS Kesehatan yang Butuh Biaya Paling Besar)

Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) adalah layanan kesehatan dengan fasilitas menginap di rumah sakit, serta penanganan dari dokter spesialis atau sub-spesialis.

Pada 2024, layanan RITL yang ditanggung BPJS Kesehatan paling banyak diberikan untuk kasus infeksi non-bakteri ringan, operasi bedah caesar ringan, nyeri abdomen dan gastroenteritis, serta infeksi bakteri dan parasit ringan.

Berikut rincian 10 kasus RITL terbanyak yang ditanggung BPJS Kesehatan pada 2024:

Infeksi non-bakteri ringan: 1,11 juta kasus
Operasi bedah caesar ringan: 1,1 juta kasus
Nyeri abdomen dan gastroenteritis: 1,02 juta kasus
Infeksi bakteri dan parasit lain-lain ringan: 762,7 ribu kasus
Pneumonia dan batuk rejan ringan: 593,2 ribu kasus
Sistem pencernaan lain-lain ringan: 579,1 ribu kasus
Persalinan vaginal ringan: 421,9 ribu kasus
Peradangan epiglotis, telinga tengah, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA): 401,6 ribu kasus
Pernapasan lain-lain ringan: 355,3 ribu kasus
Kencing manis dan gangguan nutrisi: 266,8 ribu kasus

(Baca: 5 Penyakit Kronis Termahal yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024)

Editor : Adi Ahdiat