Jenis Alat Kontrasepsi Pasca-Persalinan yang Digunakan Ibu Balita Indonesia

Layanan konsumen & Kesehatan

Premium

Nabilah Muhamad 28/05/2025 18:06 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut survei Kementerian Kesehatan, alat kontrasepsi pasca-persalinan yang paling banyak digunakan ibu balita Indonesia adalah suntik kontrasepsi atau suntik KB.

Proporsi Ibu Balita Indonesia Pengguna Alat Kontrasepsi Pasca-Persalinan Berdasarkan Jenis (2024)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Jenis Alat Kontrasepsi Pasca-Persalinan yang Digunakan Ibu Balita Indonesia”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Proporsi Ibu Balita Indonesia Pengguna Alat Kontrasepsi Pasca-Persalinan Berdasarkan Jenis (2024)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut survei Kementerian Kesehatan, dari populasi ibu yang memiliki anak balita di Indonesia, terdapat 26,4% yang menggunakan alat kontrasepsi pasca-persalinan.

Berikut proporsi ibu balita Indonesia pengguna alat kontrasepsi pasca-persalinan berdasarkan jenisnya:

Suntik kontrasepsi: 48,8%
IUD/spiral: 15,8%
Sterilisasi wanita: 15,1%
Implan/susuk KB: 11,4%
Pil: 7,5%
Kondom: 1,5%.

Sementara, proporsi ibu balita yang menjalankan program keluarga berencana (KB) pasca-persalinan dengan metode sterilisasi pria hanya 0,1%.

Pada 2024, Kalimantan Tengah menjadi provinsi dengan ibu balita pengguna alat kontrasepsi pasca-persalinan tertinggi nasional, dengan proporsi mencapai 41,9%. Berikutnya ada Sulawesi Utara 40,1% dan Jawa Barat 35,7%.

Kementerian Kesehatan melakukan survei ini di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota Indonesia, dengan melibatkan sampel 345 ribu rumah tangga yang memiliki anak balita.

(Baca: Alasan Remaja Perempuan Tak Pakai Kontrasepsi, Umumnya Dilarang Suami)

Editor : Adi Ahdiat