Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pasar dengan bangunan permanen di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2024 sebanyak 3 unit. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 200% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 1 unit. Data historis menunjukkan fluktuasi yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (2020-2022) yaitu 1,67 unit, jumlah pasar permanen di Alor pada 2024 jauh lebih tinggi. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun sebelumnya (2019-2023) yaitu 1,4 unit, peningkatan ini juga tetap terlihat signifikan. Pada tahun 2019, jumlah pasar permanen mencapai 14 unit, kemudian anjlok menjadi 1 unit pada tahun 2020. Pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2024.
(Baca: Harga Perak Pagi Hari Diperdagangkan US$39,182 /Troy Ons (Selasa, 22 Juli 2025))
Secara ranking di wilayah Nusa Tenggara dan Bali, Kabupaten Alor berada di peringkat ke-35 pada tahun 2024. Sementara itu, secara nasional, Alor berada di peringkat ke-454. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi kenaikan peringkat di tingkat pulau, namun tidak di tingkat nasional. Nilai 3 unit ini sama dengan beberapa kabupaten dan kota lain di Indonesia.
Kenaikan tertinggi jumlah pasar permanen di Alor terjadi pada tahun 2019, yaitu sebanyak 14 unit. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2020, di mana jumlah pasar permanen turun drastis menjadi hanya 1 unit. Anomali ini perlu ditelusuri lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pertumbuhan pasar permanen di Alor pada tahun 2024 menunjukkan sinyal positif bagi perkembangan ekonomi lokal. Namun, fluktuasi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir mengindikasikan perlunya evaluasi dan perencanaan yang lebih matang dalam pengembangan infrastruktur pasar.
Kabupaten Buru Selatan
Kabupaten Buru Selatan menempati peringkat yang sama dengan Kabupaten Alor secara nasional, yaitu 454. Jumlah pasar permanen di Buru Selatan mencapai 3 unit. Peningkatan ini sangat signifikan, yaitu 200% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini mengindikasikan adanya upaya pengembangan infrastruktur pasar di wilayah tersebut.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Tomohon 2015-2024)
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Dengan jumlah pasar permanen yang sama dengan Alor, yaitu 3 unit, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur juga berada di peringkat 454 secara nasional. Pertumbuhan pasar permanen di daerah ini mencapai 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan bahwa pembangunan pasar permanen menjadi salah satu fokus di Bolaang Mongondow Timur.
Kabupaten Sigi
Kabupaten Sigi memiliki 3 unit pasar permanen, menempatkannya di peringkat yang sama dengan Alor dan Bolaang Mongondow Timur. Namun, pertumbuhan pasar permanen di Sigi mengalami penurunan sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Sigi perlu mengevaluasi strategi pembangunan pasar permanen agar tidak tertinggal dari daerah lain.
Kota Singkawang
Kota Singkawang juga memiliki jumlah pasar permanen sebanyak 3 unit. Pertumbuhan pasar permanen di kota ini stabil, yaitu 0% dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat Kota Singkawang sama dengan kabupaten/kota lainnya, yang juga sama dengan nilai yang dimiliki Kota Singkawang. Pemerintah Kota Singkawang perlu berupaya lebih keras untuk meningkatkan jumlah pasar permanen di wilayahnya.
Kabupaten Sikka
Kabupaten Sikka juga memiliki jumlah pasar permanen sebanyak 3 unit, sama dengan Alor. Pertumbuhan pasar permanen di Sikka mengalami penurunan sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan bahwa Sikka perlu melakukan evaluasi terhadap program pembangunan pasarnya agar tidak tertinggal dari daerah lain.