Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan, terdapat 627 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ibu Kota selama periode 1 Januari-19 Februari 2024.
"Data kasus menunjukkan peningkatan yang tajam mulai minggu ke-5, yaitu di awal bulan Februari," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangan resminya, Kamis (29/2/2024).
Selama periode tersebut, kasus DBD Ibu Kota paling banyak tercatat di Jakarta Barat, yakni 208 kasus.
Kemudian di Jakarta Timur ada 161 kasus, Jakarta Selatan 145 kasus, Jakarta Utara 74 kasus, Jakarta Pusat 34 kasus, dan Kepualuan Seribu 5 kasus.
Meski ada peningkatan, Ani menilai penyebaran DBD di Ibu Kota masih cukup terkendali dengan rasio indeks 5,57 kasus per 100.000 penduduk.
"Kami terus memantau perkembangan kasus DBD di setiap wilayah Jakarta. Sejauh ini, tidak tercatat kematian atas kasus tersebut,” kata Ani.
Untuk mencegah meluasnya penyakit ini, Dinkes DKI menggalakkan program Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dan meminta masyarakat melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Langkah antisipasi lainnya adalah menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk, seperti lavender, sereh, jeruk nipis, dan lainnya.
"Kemudian mengupayakan ventilasi dan pencahayaan yang cukup dalam ruangan, menghindari kebiasaan menggantung pakaian, serta memakai losion antinyamuk yang dapat mencegah gigitan nyamuk," ujar Ani.
(Baca: Kematian Akibat DBD di Indonesia Tembus 207 Kasus pada 2023)