Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB sektor peternakan di Kalimantan Selatan pada tahun 2024 mencapai Rp 3.515,01 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 10,28% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 3.187,23 miliar. Pertumbuhan ini juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan tiga tahun terakhir (2021-2023) yang berada di angka 7,83%.
Jika dilihat dalam rentang lima tahun terakhir (2020-2024), PDRB sektor peternakan Kalimantan Selatan mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Terjadi kenaikan signifikan dari tahun 2020 ke 2021, namun kemudian melambat di tahun 2021 ke 2022. Tahun 2023 kembali mencatat kenaikan yang cukup signifikan, dan tren positif ini berlanjut di tahun 2024 dengan pertumbuhan 10,28%. Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2024.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Transportasi dan Pergudangan Periode 2013-2024)
Secara ranking di Pulau Kalimantan, Kalimantan Selatan berada di peringkat ke-2 pada tahun 2024, sama seperti tahun-tahun sebelumnya dalam lima tahun terakhir. Secara nasional, Kalimantan Selatan berada di peringkat ke-22, juga sama dengan tahun sebelumnya.
Kenaikan tertinggi PDRB ADHB sektor peternakan Kalimantan Selatan dalam data historis terjadi pada tahun 2024 dengan pertumbuhan sebesar 10,28%. Sementara kenaikan terendah terjadi pada tahun 2021 dengan pertumbuhan sebesar 3,33%, yang bisa disebut sebagai anomali jika dibandingkan dengan tren pertumbuhan di tahun-tahun lainnya.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir, pertumbuhan tahun 2024 menunjukkan performa yang lebih baik. Rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir (2020-2024) adalah 6,9%, sementara pertumbuhan tahun 2024 mencapai 10,28%, menandakan adanya peningkatan signifikan dalam sektor peternakan di Kalimantan Selatan.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara menduduki peringkat ke-4 di pulau Sulawesi dengan nilai PDRB ADHB sektor peternakan sebesar Rp 4.070,71 miliar. Pertumbuhan sebesar 4.75% menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Secara nasional, provinsi ini berada pada urutan ke-19.
(Baca: Harga Daging Sapi Kualitas 1 di Pasar Tradisional Provinsi Kep. Bangka Belitung Sebulan Terakhir Turun 0,46%)
DI Yogyakarta
Dengan nilai PDRB ADHB sektor peternakan mencapai Rp 3.982,62 miliar, DI Yogyakarta menempati posisi ke-5 di Pulau Jawa. Pertumbuhan sebesar 6.85% mencerminkan adanya peningkatan yang cukup signifikan. Secara nasional, provinsi ini berada di peringkat ke-20.
Jambi
Jambi memiliki nilai PDRB ADHB sektor peternakan sebesar Rp 3.895,11 miliar, menempatkannya di posisi ke-8 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan sebesar 6.34% menandakan adanya peningkatan yang stabil. Secara nasional, provinsi ini berada di urutan ke-21.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah mencatatkan nilai PDRB ADHB sektor peternakan sebesar Rp 3.443,59 miliar, menempatkannya pada posisi ke-3 di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan sebesar 10.99% menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan provinsi lainnya di pulau tersebut. Secara nasional, provinsi ini berada di peringkat ke-23.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur memiliki nilai PDRB ADHB sektor peternakan sebesar Rp 2.819,92 miliar. Provinsi ini menempati peringkat ke-4 di Pulau Kalimantan, dengan pertumbuhan 7.69%. Secara nasional, Kalimantan Timur berada di peringkat ke-24.
Gorontalo
Gorontalo mencatatkan nilai PDRB ADHB sektor peternakan sebesar Rp 1.392,74 miliar, menempatkannya di posisi ke-5 di Pulau Sulawesi. Dengan pertumbuhan 7.22%, Gorontalo berada di peringkat ke-25 secara nasional.