Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Angka Partisipasi Murni (APM) SMA di Sulawesi Barat pada tahun 2024 sebesar 62.1%. Data historis menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun 2006 sebesar 32.35%. Pada tahun 2024, terjadi peningkatan sebesar 0.93% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dalam periode ini terjadi pada tahun 2011, dengan peningkatan sebesar 42.26%. Sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2009, dengan penurunan turun 2.34%.
Secara umum, APM SMA di Sulawesi Barat mengalami fluktuasi. Sempat terjadi penurunan pada tahun 2009, namun kembali meningkat signifikan pada tahun 2011. Dalam lima tahun terakhir (2020-2024), APM terus menunjukkan tren positif, dengan peningkatan dari 58.05% menjadi 62.1%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aksesibilitas pendidikan SMA di provinsi ini.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Protestan di Gorontalo 2018-2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (2021-2023) sebesar 60.35%, APM tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan lebih baik. Rata-rata pertumbuhan APM SMA dalam tiga tahun terakhir adalah sebesar 1.04%, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2024. Dalam lima tahun terakhir (2020-2024), rata-rata pertumbuhan APM SMA adalah 1.58%.
Pada tahun 2024, ranking APM SMA Sulawesi Barat di tingkat pulau adalah 5, turun dari posisi 4 pada tahun 2023. Secara nasional, ranking Sulawesi Barat adalah 25. Nilai APM Sulawesi Barat tahun 2024 sebesar 62.1%, masih berada di bawah beberapa provinsi lain di Pulau Sulawesi.
Kenaikan tertinggi APM SMA di Sulawesi Barat dalam data historis terjadi pada tahun 2011, dengan lonjakan sebesar 14.38 poin. Hal ini menunjukkan adanya upaya signifikan dalam meningkatkan partisipasi siswa di jenjang SMA pada tahun tersebut. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2009 turun 0.8 poin. Secara keseluruhan, APM SMA di Sulawesi Barat menunjukkan tren positif, meskipun terdapat fluktuasi dari tahun ke tahun.
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan mencatatkan APM SMA sebesar 62.7% dan menduduki peringkat 8 di Pulau Sumatera dan peringkat 22 secara nasional. Pertumbuhan APM di provinsi ini sebesar 2.38%, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai APM Sumatera Selatan ini lebih tinggi dibandingkan Sulawesi Barat yang hanya 62.1%.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di DI Yogyakarta Periode 2018-2023)
Jawa Tengah
Jawa Tengah menduduki peringkat 5 di Pulau Jawa dengan APM SMA sebesar 62.56% dan peringkat 23 secara nasional. Pertumbuhan APM di provinsi ini sebesar 1.79%, yang menunjukkan tren positif dalam peningkatan partisipasi siswa SMA. Capaian ini menunjukkan Jawa Tengah memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan akses pendidikan menengah atas bagi seluruh masyarakatnya.
Jambi
Jambi menduduki peringkat 9 di Pulau Sumatera dengan APM SMA sebesar 62.48% dan peringkat 24 secara nasional. Pertumbuhan APM di Jambi tercatat sebesar 3.1%, menjadi yang tertinggi diantara provinsi-provinsi yang dibandingkan. Dengan pertumbuhan yang signifikan ini, Jambi menunjukkan kemajuan pesat dalam meningkatkan partisipasi siswa di jenjang SMA.
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung menempati peringkat 10 di Pulau Sumatera dengan APM SMA sebesar 61.71% dan peringkat 26 secara nasional. Pertumbuhan APM di provinsi ini sebesar 1.63%. Angka ini menunjukkan bahwa Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya meningkatkan akses pendidikan menengah atas bagi masyarakatnya, meskipun dengan laju yang sedikit lebih lambat dibandingkan provinsi lain.
Papua
Papua menempati peringkat 1 di Pulau Papua dengan APM SMA sebesar 61.33% dan peringkat 27 secara nasional. Pertumbuhan APM di provinsi ini sangat tinggi mencapai 26.92%. Kenaikan ini menunjukkan bahwa Papua telah melakukan upaya yang sangat signifikan dalam meningkatkan partisipasi siswa di jenjang SMA, meskipun masih menghadapi berbagai tantangan geografis dan sosial.
Gorontalo
Gorontalo menduduki peringkat 6 di Pulau Sulawesi dengan APM SMA sebesar 61.23% dan peringkat 28 secara nasional. Pertumbuhan APM di provinsi ini sebesar 1.74%. Jika dibandingkan dengan Sulawesi Barat, nilai APM di Gorontalo sedikit lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat peningkatan, Gorontalo masih perlu berupaya lebih keras untuk mengejar ketertinggalan dalam partisipasi pendidikan SMA.