Penanganan Covid-19 Indonesia Masih Terburuk di Asia Tenggara

Layanan konsumen & Kesehatan

Lite

Dwi Hadya Jayani 30/06/2021 13:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Skor Penanganan Covid-19 di Asia Tenggara (13 Maret 2021)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Penanganan Covid-19 Indonesia Masih Terburuk di Asia Tenggara

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Skor Penanganan Covid-19 di Asia Tenggara (13 Maret 2021)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Laporan Lowy Institute menunjukkan, skor penanganan virus corona Covid-19 di Indonesia sebesar 25,8 pada 13 Maret 2021. Skor tersebut masih menjadi yang terburuk di Asia Tenggara dan berada di posisi 85 secara global.

Walau demikian, skor penanganan corona di tanah air membaik dibandingkan pada Januari 2021. Ketika itu, skor penanganan corona di Indonesia hanya sebesar 24,7.

Kenaikan skor juga dialami oleh Filipina dan Myanmar masing-masing sebesar 1,4 poin dan 0,1 poin. Alhasil, skor penanganan corona di Filipina sebesar 32, sedangkan Myanmar 62,4.

Sementara, Singapura dan Thailand sama-sama mengalami penurunan skor penanganan corona sebesar 1,6 poin. Skor penanganan corona di Malaysia juga berkurang 1,1 menjadi 69,9.

(Baca: Capai 58 Ribu, Kasus Kematian Covid-19 Indonesia Tertinggi Ketiga Asia)

Lowy Institute menghitung skor penanganan corona tersebut dengan menggunakan enam indikator, yakni total kasus positif, total kematian, total kasus positif per satu juta penduduk, total kematian per satu juta penduduk, total kasus positif dibandingkan total tes, dan total tes per 1.000 penduduk.

Editor : Dimas Jarot Bayu