Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Persentase Penduduk Laki-Laki di Perkotaan yang Mempunyai Keluhan Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2024 sebesar 22.86 persen. Data historis menunjukkan fluktuasi selama periode 2009-2024. Pada tahun 2009, persentase ini tercatat sebesar 36.19 persen, kemudian mengalami penurunan hingga mencapai titik terendah yaitu 14.66 persen pada tahun 2023. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 16.11 persen, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2023 dengan penurunan turun 42.17 persen.
Dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024), Persentase Keluhan Kesehatan Laki-Laki di DKI Jakarta menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik. Rata-rata 3 tahun terakhir adalah 19.07 persen, sementara nilai tahun 2024 adalah 22.86 persen. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024), kondisi ini menunjukkan penurunan, di mana rata-rata 5 tahun terakhir adalah 22.41 persen.
(Baca: Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara Periode 2015-2023)
Dari segi ranking, DKI Jakarta menempati peringkat ke-6 di Pulau Jawa dan peringkat ke-19 secara nasional pada tahun 2024. Pada tahun 2023, DKI Jakarta berada di peringkat ke-6 di Pulau Jawa dan peringkat ke-29 secara nasional. Terjadi anomali pada tahun 2022 dan 2023, karena penurunannya cukup besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penurunan ini patut menjadi perhatian karena dapat mengindikasikan perubahan signifikan dalam kesehatan masyarakat perkotaan di DKI Jakarta.
Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa Persentase Penduduk Laki-Laki di Perkotaan yang Mempunyai Keluhan Kesehatan di DKI Jakarta mengalami fluktuasi selama periode 2009-2024. Meskipun terjadi kenaikan pada tahun 2024, perlu dicatat bahwa dibandingkan dengan periode sebelumnya, masih terdapat penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa isu kesehatan laki-laki di perkotaan DKI Jakarta masih menjadi tantangan yang perlu diatasi.
Posisi DKI Jakarta dalam ranking di Pulau Jawa dan secara nasional menunjukkan bahwa ada provinsi lain yang memiliki kondisi kesehatan laki-laki perkotaan yang lebih baik. Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah DKI Jakarta untuk meningkatkan program-program kesehatan yang berfokus pada laki-laki di perkotaan.
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah berada di peringkat ke-2 di pulau Sulawesi dan peringkat ke-16 secara nasional dengan nilai 24.15 persen. Pertumbuhan keluhan kesehatan laki-laki di perkotaan mencapai 10.63 persen. Posisi Sulawesi Tengah menunjukkan perhatian terhadap kesehatan laki-laki di perkotaan, menempatkannya di urutan yang cukup baik dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.
(Baca: Angka Harapan Hidup Periode 2013-2024)
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat menempati peringkat ke-2 di pulau Kalimantan dan peringkat ke-17 secara nasional dengan nilai 23.63 persen. Namun, terjadi penurunan pertumbuhan keluhan kesehatan laki-laki di perkotaan turun 4.64 persen. Penurunan pertumbuhan ini mengindikasikan perlunya evaluasi dan tindakan preventif untuk menjaga kesehatan laki-laki di wilayah ini.
Riau
Riau berada di peringkat ke-7 di pulau Sumatera dan peringkat ke-18 secara nasional dengan nilai 23.60 persen. Pertumbuhan keluhan kesehatan laki-laki di perkotaan mencapai 5.08 persen. Posisi Riau menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesehatan laki-laki di perkotaan agar dapat bersaing dengan provinsi lain di Sumatera.
Aceh
Aceh menempati peringkat ke-8 di pulau Sumatera dan peringkat ke-20 secara nasional dengan nilai 22.85 persen. Terjadi penurunan pertumbuhan keluhan kesehatan laki-laki di perkotaan turun 7.41 persen. Penurunan pertumbuhan ini menjadi perhatian khusus karena menunjukkan adanya masalah kesehatan yang perlu segera diatasi.
Sumatera Utara
Sumatera Utara berada di peringkat ke-9 di pulau Sumatera dan peringkat ke-21 secara nasional dengan nilai 21.98 persen. Pertumbuhan keluhan kesehatan laki-laki di perkotaan mencapai 8.92 persen. Meskipun berada di peringkat bawah di Sumatera, pertumbuhan positif ini menunjukkan adanya upaya peningkatan kesehatan yang perlu terus ditingkatkan.
Sulawesi Barat
Sulawesi Barat menempati peringkat ke-3 di pulau Sulawesi dan peringkat ke-22 secara nasional dengan nilai 21.89 persen. Terjadi penurunan pertumbuhan keluhan kesehatan laki-laki di perkotaan turun 6.41 persen. Penurunan pertumbuhan ini mengindikasikan adanya tantangan kesehatan yang perlu diatasi agar Sulawesi Barat dapat meningkatkan kesehatan laki-laki di perkotaan.