Virus corona yang tengah merebut perhatian publik dengan 2019-nCov, sebelumnya pernah menjangkit menjadi penyakit pernapasan lain. Virus itu dikenal dengan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Meski kecepatan 2019-nCov dalam menginfeksi manusia jadi yang tertinggi, namun tingkat kematiannya terendah. Statistik menunjukkan tingkat kematiannya hanya 2,2% meski para pakar mengestimasi kemungkinannya bisa lebih tinggi atau rendah dari itu. Sebab banyak kasus yang belum terkonfirmasi. 2019-nCov membunuh satu orang per 50 orang yang terinfeksi.
SARS bisa membunuh lima orang dari 50 orang yang terinfeksi. Virus ini membunuh 10% dari total orang yang terinfeksi. MERS memiliki tingkat kematian tertinggi, yakni membunuh 17 orang per 50 orang yang terinfeksi. Angka itu setara dengan 35% kematian ketika wabah ini ditemukan pada 2012.