Proporsi Populasi Indonesia Sudah Vaksinasi Penuh Terbanyak ke-10 di Asia

Layanan konsumen & Kesehatan

Lite

Andrea Lidwina 10/05/2021 09:13 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Sebanyak 3,1% dari populasi di Indonesia sudah divaksin penuh atau menerima dua dosis vaksin corona hingga 7 Mei 2021. Proporsi tersebut menempati peringkat sepuluh terbanyak di Asia.

Proporsi Populasi Sudah Divaksin Penuh Terbanyak di Asia (per 7 Mei 2021)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Proporsi Populasi Indonesia Sudah Vaksinasi Penuh Terbanyak ke-10 di Asia

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Proporsi Populasi Sudah Divaksin Penuh Terbanyak di Asia (per 7 Mei 2021)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Sebanyak 3,1% dari populasi di Indonesia sudah divaksin penuh atau menerima dua dosis vaksin corona hingga 7 Mei 2021. Proporsi tersebut menempati peringkat sepuluh terbanyak di Asia, di bawah Hong Kong (8,32%), Kamboja (6,59%), dan Makau (6,09%).

Sementara itu, negara di kawasan ini yang paling banyak memvaksinasi masyarakatnya secara penuh adalah Uni Emirat Arab (38,79%) dan Bahrain (33,27%). Kemudian, diikuti Qatar dengan 23,17%, Mongolia 18,61%, Singapura 14,53%, dan Turki 12,11%.

(Baca: Indonesia Terbanyak Suntik Vaksin di Asia Tenggara)

Meski vaksinasi Covid-19 telah berjalan, masyarakat tetap perlu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun (3M). Protokol kesehatan ini mampu mencegah penyebaran virus corona meluas di Indonesia.

Editor : Dimas Jarot Bayu