Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah toko/warung kelontong di Provinsi Gorontalo pada tahun 2024 sebanyak 22.298 unit. Jumlah ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 1.441 unit atau tumbuh 6,91 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan tiga tahun terakhir (2021-2023) sebesar 5,09 persen. Namun, jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2019-2023), pertumbuhan tahun 2024 masih lebih rendah dari rata-rata sebesar 13,22 persen. Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 28,06 persen.
Secara historis, jumlah toko/warung kelontong di Gorontalo fluktuatif. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan penambahan 3.873 unit, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan pengurangan 1.074 unit. Dalam lima tahun terakhir, ranking Gorontalo di tingkat pulau juga fluktuatif, namun cenderung stabil di posisi 5 atau 6. Untuk ranking secara nasional, Gorontalo berada di peringkat 28 pada tahun 2024, sama dengan posisi tahun 2020.
Di tingkat Pulau Sulawesi, Gorontalo berada di peringkat ke-6 pada tahun 2024. Jumlah toko/warung kelontong di Gorontalo (22.298 unit) lebih rendah dibandingkan beberapa provinsi lain di Sulawesi seperti Sulawesi Selatan (145.704 unit), Sulawesi Tengah (42.106 unit), dan Sulawesi Utara (32.088 unit). Secara nasional, Gorontalo berada di peringkat 28 dari 34 provinsi.
Bengkulu
Di Provinsi Bengkulu, jumlah toko/warung kelontong tercatat sebanyak 25.708 unit, menempatkan Bengkulu pada peringkat ke-8 di Pulau Sumatera. Dengan pertumbuhan sebesar 4,58 persen, Bengkulu menunjukkan performa yang stabil, meski tidak secepat beberapa provinsi lain. Nilai pertumbuhan Bengkulu berada di bawah rata-rata pertumbuhan 5 tahun terakhir sebesar 7,63 persen.
Maluku
Provinsi Maluku menempati peringkat pertama di wilayah Maluku dengan jumlah toko/warung kelontong mencapai 24.637 unit. Pertumbuhan di Maluku terbilang cukup tinggi, mencapai 7,61 persen, mengungguli rata-rata pertumbuhan dalam lima tahun terakhir. Dengan nilai tersebut, Maluku menunjukkan perkembangan signifikan dalam sektor perdagangan kelontong.
Sulawesi Barat
Dengan jumlah toko/warung kelontong mencapai 23.756 unit, Sulawesi Barat menempati posisi ke-5 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan sebesar 11,61 persen menunjukkan kinerja yang sangat baik, melampaui pertumbuhan rata-rata dalam lima tahun terakhir. Pertumbuhan ini menandakan potensi besar dalam pengembangan sektor perdagangan kelontong di Sulawesi Barat.
Maluku Utara
Jumlah toko/warung kelontong di Maluku Utara tercatat 18.724 unit. Pertumbuhannya mencapai 6,88 persen, sedikit di atas rata-rata pertumbuhan lima tahun sebelumnya. Peringkat Maluku Utara di wilayah Maluku adalah ke-2, menunjukkan bahwa provinsi ini memiliki kontribusi signifikan dalam sektor perdagangan kelontong di wilayah tersebut.
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung mencatatkan 17.794 unit toko/warung kelontong, menduduki peringkat ke-9 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan sebesar 3,3 persen sedikit di bawah rata-rata pertumbuhan dalam lima tahun terakhir. Meski demikian, sektor perdagangan kelontong di Bangka Belitung tetap menunjukkan stabilitas dan potensi untuk pengembangan lebih lanjut.
Kep. Riau
Provinsi Kepulauan Riau memiliki 15.620 unit toko/warung kelontong, menempatkannya di peringkat ke-10 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan di Kepulauan Riau mencapai 5,88 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan dalam lima tahun terakhir. Meski demikian, sektor perdagangan kelontong di Kepulauan Riau tetap memiliki peran penting dalam perekonomian daerah.