Terdapat beragam upaya yang dilakukan masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk guna mencegah pengembangbiakannya lebih meluas. Upaya ini terangkum dalam laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Paling banyak, yakni 64,3% responden rumah tangga, memilih untuk menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember besar, atau drum.
Berikutnya, sebanyak 41,8% responden mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat pengembangbiakan nyamuk. Lalu 34,9% responden menutup penampungan air di rumah.
Lalu 17,3% responden memasang kasa nyamuk di ventilasi rumah dan 10,6% menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air untuk mencegah pengembangbiakan nyamuk
Kemenkes menyebut, sejumlah upaya yang dilakukan masyarakat tersebut sangat efektif untuk mencegah sarang nyamuk aedes aegypti bertelur.
“Sehingga (upaya tersebut) tidak memberikan kesempatan bagi nyamuk aedes aegypti sebagai vektor penular DBD untuk berkembang biak dan melanjutkan siklus hidup mulai dari telur, jentik, pupa, dan nyamuk,” tulis Kemenkes dalam laporannya.
(Baca: Ada 119 Ribu Kasus DBD sampai Mei 2024, Ini Sebarannya)