Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, PDRB ADHB Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Kuningan pada tahun 2024 mencapai 805.340 Rp juta. Nilai ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara historis, PDRB sektor ini terus mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2024.
Pertumbuhan PDRB Industri Pengolahan Kabupaten Kuningan dalam lima tahun terakhir cukup fluktuatif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2024 yaitu 12%, dengan selisih nilai sebesar 86.290 Rp juta dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2021, yaitu 2.8%, dengan selisih nilai sebesar 15.740 Rp juta. Rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir (2020-2024) adalah 8.47%, lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan selama lima tahun sebelumnya (2015-2019) yang mencapai 9.62%.
(Baca: Nilai PDRB ADHB Jasa Keuangan dan Asuransi Periode 2013-2025)
Ranking PDRB Industri Pengolahan Kabupaten Kuningan di tingkat pulau (Jawa) pada tahun 2024 adalah 114. Peringkat ini sedikit meningkat dibandingkan tahun 2023 yang berada pada peringkat 116. Sementara itu, ranking secara nasional adalah 300, yang juga menunjukkan sedikit perbaikan dibandingkan tahun 2023 yang berada pada peringkat 307.
Jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat, PDRB Industri Pengolahan Kabupaten Kuningan masih berada di bawah beberapa kabupaten/kota lainnya. Data perbandingan menunjukkan bahwa terdapat beberapa wilayah lain di Pulau Jawa dengan nilai PDRB sektor industri pengolahan yang lebih tinggi.
Anomali terlihat pada tahun 2021, dimana pertumbuhan PDRB industri pengolahan mengalami perlambatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti pandemi Covid-19 yang mempengaruhi aktivitas industri.
Kabupaten Mukomuko
Kabupaten Mukomuko, Sumatera, mencatatkan PDRB Industri Pengolahan dengan nilai 816.830 Rp juta. Pertumbuhan sektor ini mencapai 4.99%, menempatkan Mukomuko pada peringkat 91 di pulau Sumatera dan peringkat 297 secara nasional. Selisih nilai PDRB dibandingkan tahun sebelumnya adalah sebesar 38.840 Rp juta.
(Baca: Jumlah Penduduk di Kalimantan Timur 2018 - 2024)
Kabupaten Karang Asem
Kabupaten Karang Asem, Nusa Tenggara dan Bali, memiliki PDRB Industri Pengolahan sebesar 812.240 Rp juta. Dengan pertumbuhan 4.93%, Karang Asem menduduki peringkat 12 di pulau Nusa Tenggara dan Bali serta peringkat 298 di tingkat nasional. Selisih nilai PDRB dengan tahun sebelumnya adalah 38.190 Rp juta.
Kabupaten Gunung Mas
Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan, mencatatkan nilai PDRB Industri Pengolahan sebesar 808.130 Rp juta. Pertumbuhan PDRB di wilayah ini cukup signifikan, mencapai 9.98%, menempatkan Gunung Mas pada peringkat 42 di Kalimantan dan peringkat 299 secara nasional. Selisih nilai PDRB dibandingkan tahun sebelumnya adalah 73.330 Rp juta.
Kabupaten Gorontalo
Kabupaten Gorontalo, Sulawesi, memiliki PDRB Industri Pengolahan sebesar 804.150 Rp juta. Pertumbuhan sektor ini sebesar 5.16%, menempatkan Gorontalo pada peringkat 32 di pulau Sulawesi dan peringkat 301 secara nasional. Selisih nilai PDRB dibandingkan tahun sebelumnya adalah 39.470 Rp juta.
Kota Mojokerto
Kota Mojokerto, Jawa, mencatatkan nilai PDRB Industri Pengolahan sebesar 803.670 Rp juta. Pertumbuhan PDRB di wilayah ini mencapai 8.17%, menempatkan Kota Mojokerto pada peringkat 115 di pulau Jawa dan peringkat 302 secara nasional. Selisih nilai PDRB dibandingkan tahun sebelumnya adalah 60.680 Rp juta.
Kabupaten Boloang Mongondow
Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi, mencatatkan nilai PDRB Industri Pengolahan sebesar 799.860 Rp juta. Pertumbuhan PDRB di wilayah ini sangat kecil, mencapai 0.02%, menempatkan Kabupaten Bolaang Mongondow pada peringkat 33 di pulau Sulawesi dan peringkat 303 secara nasional. Selisih nilai PDRB dibandingkan tahun sebelumnya hanya 130 Rp juta.