Pembayaran Klaim Penjaminan Simpanan Fluktuatif dalam 15 Tahun

Keuangan

Lite

Cindy Mutia Annur 20/05/2021 08:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Pembayaran klaim penjaminan simpanan sempat melonjak menjadi Rp 543,1 triliun pada 2009, namun kembali turun pada 2010. Pembayaran klaim juga naik pesat pada 2019, namun turun lagi setahun setelahnya.

Nilai Pembayaran Klaim Penjaminan Simpanan LPS (2006- 2020)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Pembayaran Klaim Penjaminan Simpanan Fluktuatif dalam 15 Tahun

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Pembayaran Klaim Penjaminan Simpanan LPS (2006- 2020)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Pembayaran klaim penjaminan simpanan kepada nasabah bank yang ditutup oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) fluktuatif dalam 15 tahun terakhir. Pada 2006, pembayaran klaim penjaminan simpanan tercatat mencapai Rp 38,24 miliar. Angkanya turun menjadi Rp 7,02 miliar pada 2007.

Pembayaran klaim penjaminan simpanan lalu meningkat selama dua tahun setelahnya. Bahkan, nilainya melesat hingga Rp 543,12 triliun pada 2009. Walau demikian, pembayaran klaim penjaminan simpanan anjlok menjadi Rp 17,76 miliar pada 2010.

Pembayaran klaim penjaminan simpanan sempat kembali melonjak signifikan pada 2016 dan 2019. Dalam dua tahun tersebut, klaim penjaminan simpanan yang dibayarkan mencapai Rp 165,62 miliar dan Rp 246,45 miliar. Hanya saja, nilainya turun menjadi Rp 62,19 miliar pada tahun lalu.

(Baca: LPS Likuidasi 111 Bank dalam 15 Tahun Terakhir)

Editor : Dimas Jarot Bayu