PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau Bank BRI membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp12,2 triliun pada kuartal I-2022. Jumlah tersebut naik 78,13% secara tahunan dari periode yang sama di 2021 sebesar Rp6,86 triliun.
Laba bersih per saham dari emiten berkode BBRI ini juga naik 41,3 % (yoy) menjadi Rp80 per saham pada kuartal I 2022, dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp56 per saham.
Berdasarkan laporan perseroan, pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga yang tumbuh sebesar 6% (yoy). Pendapatan bunga naik dari sebesar Rp34,68 triliun pada akhir Maret 2021 menjadi sebesar Rp36,73 triliun pada akhir Maret 2022.
Sementara itu, beban bunga menyusut 16,42% (yoy) dari Rp7,56 triliun menjadi Rp6,32 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih tumbuh 12% (yoy) menjadi Rp30,41 triliun dari semula Rp27,12 triliun.
Bank BRI mencatat kredit yang diberikan naik 3% secara year-to-date (ytd). Kredit yang diberikan naik dari Rp994,41 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp1.024 triliun pada posisi 31 Maret 2022
Namun, total aset yang dimiliki BBRI secara konsolidasi turun 2% (ytd). Nilainya dari Rp1.678 triliun pada posisi 31 Desember 2021 menjadi Rp1.650 triliun per 31 Maret 2022. Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BRI secara konsolidasi juga mengalami penurunan tipis, yakni sebesar 1% (ytd) dari Rp1.138 triliun menjadi Rp1.126 triliun.
Sementara rasio kredit bermasalah atau non performing loan/(NPL) gross meningkat pada Maret menjadi 3,15% dibandingkan Desember 2021 yang sebesar 3,08%. Sedangkan, NPL net mengalami penurunan menjadi 0,77% pada Maret 2022 dari sebelumnya 0,7%.
(Baca Juga: Laba Bersih BTN Tembus Rp774 Miliar pada Kuartal I 2022)