10 Sektor Usaha yang Banyak Menyerap Kredit Pinjol pada Mei 2025

Keuangan

Premium

Nabilah Muhamad 18/09/2025 14:23 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data OJK, nilai penyaluran pinjaman online (pinjol) ke sektor produktif mencapai Rp6,4 triliun pada Mei 2025. Sektor yang paling banyak menyerap kredit pinjol adalah perdagangan dan reparasi.

10 Sektor Usaha dengan Nilai Penyaluran Pinjaman Online/Pinjol Terbesar di Indonesia (Mei 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “10 Sektor Usaha yang Banyak Menyerap Kredit Pinjol pada Mei 2025”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

10 Sektor Usaha dengan Nilai Penyaluran Pinjaman Online/Pinjol Terbesar di Indonesia (Mei 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai penyaluran pinjaman online (pinjol) ke sektor produktif di Indonesia mencapai Rp6,4 triliun pada Mei 2025.

Sektor usaha yang paling banyak menyerap kredit pinjol adalah perdagangan dan reparasi kendaraan, dengan nilai Rp3,9 triliun.

Angka tersebut setara 61% dari total penyaluran pinjol ke sektor produktif nasional.

Berikut daftar 10 sektor usaha dengan kredit pinjol terbesar di Indonesia pada Mei 2025:

Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor: Rp3,9 triliun
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum: Rp911,48 miliar
Pertanian, kehutanan dan perikanan: Rp407,56 miliar
Aktivitas jasa lainnya: Rp372,81 miliar
Aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri: Rp301,91 miliar
Informasi dan komunikasi: Rp148,57 miliar
Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin: Rp121,92 miliar
Pengangkutan dan pergudangan: Rp55,6 miliar
Real estat: Rp41,64 miliar
Pendidikan: Rp35,77 miliar