Nilai Penyaluran Pinjol Indonesia Turun pada April 2025

Keuangan

Premium

Nabilah Muhamad 29/07/2025 10:32 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data OJK, nilai penyaluran pinjaman online (pinjol) di Indonesia sebesar Rp26,22 triliun pada April 2025. Capaian ini turun dibanding bulan sebelumnya, serta paling rendah sejak awal tahun.

Nilai Penyaluran Pinjaman Online di Indonesia (Maret 2023-Maret 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Nilai Penyaluran Pinjol Indonesia Turun pada April 2025”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Penyaluran Pinjaman Online di Indonesia (Maret 2023-Maret 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai penyaluran pinjaman online (pinjol) di Indonesia mencapai Rp26,22 triliun pada April 2025.

Nilainya turun 6,12% dibanding Maret 2025 (month-to-month/mtm), serta menjadi yang terendah sejak awal tahun.

(Baca: Kasus Gagal Bayar Pinjol Indonesia Cenderung Meningkat Kuartal I 2025)

Namun, jumlah akun penerima pinjaman pada April 2025 mencapai 15,96 juta akun, tumbuh 3,66% (mtm).

Pada bulan tersebut, mayoritas atau 11,63 juta akun peminjam berada di Pulau Jawa, setara 72% dari total akun peminjam nasional.

Dari total pinjaman pada April 2025, sebanyak Rp5,72 triliun atau 21,83% di antaranya disalurkan ke sektor produktif.

Sektor produktif yang menerima penyaluran pinjol terbesar adalah perdagangan besar dan eceran, yaitu Rp3,44 triliun.

Lalu Rp909,16 miliar masuk ke sektor penyediaan akomodasi dan makanan-minuman; Rp357,61 miliar ke sektor pertanian, perhutanan, dan perikanan; serta Rp131,91 miliar ke informasi dan komunikasi.

(Baca: Jumlah Pengguna Pinjol yang Gagal Bayar Bertambah Kuartal I 2025)

Editor : Adi Ahdiat