Nilai Penyaluran Pinjol dalam Negeri Turun 3,69% pada November 2024

Keuangan

Premium

Nabilah Muhamad 30/01/2025 10:33 WIB

URL telah disalin

Memuat...

OJK melaporkan, nilai penyaluran pinjaman online (pinjol) di Indonesia mencapai Rp26,30 pada November 2024. Nilainya turun 3,69% dari bulan sebelumnya (mtm).

Nilai Penyaluran Pinjol di Indonesia (November 2023-November 2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Nilai Penyaluran Pinjol dalam Negeri Turun 3,69% pada November 2024”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Penyaluran Pinjol di Indonesia (November 2023-November 2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, nilai penyaluran fintech lending atau pinjaman online (pinjol) dalam negeri mencapai Rp26,30 triliun pada November 2024.

Nilainya turun 3,69% dari Oktober 2024 (month-to-month/mtm) yang sebesar Rp27,31 triliun.

Pada periode ini, penyaluran pinjol masuk ke 13,56 juta akun penerima pinjaman, atau naik tipis 0,44% secara bulanan (mtm).

Mayoritas atau 10,03 juta akun peminjam berasal dari Pulau Jawa, jumlahnya setara 74% dari total peminjam nasional periode ini.

Adapun dari total pinjaman pada November 2024, sebanyak Rp8,13 triliun atau 30,91% di antaranya disalurkan ke sektor produktif.

Sektor produktif yang menerima penyaluran pinjol terbesar adalah perdagangan besar dan eceran, yaitu sebesar Rp3,92 triliun.

Lalu sebanyak Rp1,11 triliun masuk ke sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan minum; Rp364,15 miliar ke sektor pertanian, perhutanan, dan perikanan; serta Rp265,04 miliar ke sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin.

(Baca: Ini Sektor Usaha dengan Utang Pinjol Terbesar Nasional pada Oktober 2024)

Editor : Erlina Fury Santika