Laporan CB Insights terbaru menunjukkan, nilai pendanaan startup fintech di skala global pada kuartal III-2023 sebesar US$7,4 miliar atau setara Rp116,14 triliun (asumsi kurs Rp15.695/US$).
“Pendanaan fintech global turun 3% secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq),” kata CB Insight dalam laporannya yang bertajuk State of Fintech Global Q3 2023.
Bahkan, nilai pendanaan startup fintech global anjlok 46% dibandingkan kuartal III-2022 yang sebesar US$13,8 miliar.
Secara tren, nilai pendanaan startup fintech global pada kuartal III-2023 pun menjadi yang terendah sejak 2019. Sementara, nilai pendanaan tertinggi pada kuartal IV-2021 yang mencapai US$38,7 miliar.
Menurut CB Insights, pendanaan fintech global pada kuartal lalu cenderung mendatar setelah mengalami penurunan tajam di sebagian besar kuartal sejak akhir 2021. Hal ini seperti terlihat pada grafik di atas.
Begitu pula dengan jumlah kesepakatan pendanaan fintech global yang juga tercatat menurun.
Tercatat, jumlah kesepakatan pendanaan fintech global pada kuartal III-2023 turun 18% secara kuartalan (qoq) menjadi 754 kesepakatan pada kuartal III-2023. Jumlah kesepakatan ini juga merupakan yang terendah dalam empat tahun terakhir, sedangkan yang tertinggi pada kuartal I-2022 yaitu sebanyak 1.902 kesepakatan.
CB Insights juga melaporkan, Amartha masuk ke dalam daftar sembilan startup fintech dengan pendanaan terbesar global pada kuartal lalu. Startup fintech lending alias pinjaman online (pinjol) asal Indonesia ini menempati peringkat keempat global dengan nilai pendanaan US$206 juta atau mencapai 2,8% dari total pendanaan startup fintech global pada kuartal III-2023.
(Baca: Startup Pinjol Asal Indonesia Ini Masuk ke Daftar Fintech dengan Pendanaan Terbesar Global)