Mayoritas Pekerja Migran Indonesia Berangkat pada Usia Muda

Ketenagakerjaan

Premium

Nabilah Muhamad 28/11/2025 13:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

BPS melaporkan, ada 297,43 ribu pekerja migran Indonesia yang ditempatkan di berbagai negara pada 2024. Mayoritas atau 45,49% di antaranya berangkat pada usia 20-29 tahun.

Persentase Pekerja Migran Indonesia Berdasarkan Usia Keberangkatan (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Mayoritas Pekerja Migran Indonesia Berangkat pada Usia Muda”.

Rp7.500

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persentase Pekerja Migran Indonesia Berdasarkan Usia Keberangkatan (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, terdapat 297,43 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) yang ditempatkan di berbagai negara pada 2024.

Jika dilihat dari usia keberangkatannya, sebagian besar PMI berada pada kelompok 20–29 tahun, dengan proporsi 45,49% dari total penempatan.

"(Usia 20-29 tahun) fase awal karier saat migrasi sering menjadi jalan menuju kemandirian ekonomi," tulis BPS dalam laporannya.

Lengkapnya, berikut persentase PMI berdasarkan usia keberangkatannya pada 2024:

Kurang dari 20 tahun: 7%
20-29 tahun: 45,49%
30-39 tahun: 25,38%
40-49 tahun: 17,38%
50-59 tahun: 4,33%
Lebih dari 60 tahun: 0,43%

BPS juga mendata, sebanyak 55,36% pekerja migran pada 2024 berasal dari keluarga yang tinggal di perdesaan.

"Temuan ini konsisten dengan teori Ravenstein bahwa penduduk desa memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk bermigrasi dibandingkan penduduk kota," tulis BPS.

Hal tersebut didorong oleh terbatasnya lapangan kerja, upah rendah, serta minimnya fasilitas pendidikan dan kesehatan di perdesaan.

(Baca: Negara Tujuan Utama Penempatan Pekerja Migran Indonesia per Oktober 2025)

Editor : Erlina Fury Santika