Celios: Penyerapan Tenaga Kerja Koperasi Merah Putih Diprediksi Bisa Turun

Center of Economic and Law Studies (Celios) menghitung dampak ekonomi dari program Koperasi Desa Merah Putih yang telah disahkan pemerintah pada Senin (21/7/2025). 

Hasil kajiannya menunjukkan, pelaksanaan Koperasi Merah Putih memang mampu mengerek ekonomi nasional, tetapi hanya pada tahun pertama saja. Karena pada tahun pertama terdapat tambahan modal sebesar Rp141,62 triliun yang disalurkan oleh perbankan. 

Lalu pada tahun-tahun berikutnya, Celios memprediksi terjadi penurunan produk domestik bruto (PDB) akibat opportunity cost dan risiko pembiayaan yang berpotensi terjadi. 

"Kontraksi yang cukup tajam dan berkelanjutan dimulai dari penurunan Rp24,01 triliun di tahun kedua hingga mencapai minus Rp59,76 triliun di tahun keenam," tulis Celios dalam laporan Dampak Ekonomi Koperasi Merah Putih. 

Akibat PDB yang diproyeksikan menurun, penyerapan tenaga kerja juga diramal mengalami penurunan. 

Pada tahun pertama pelaksanaan Koperasi Merah Putih, proyeksi Celios ke arah positif dengan bertambahnya lapangan kerja untuk 621,80 ribu jiwa. Kondisi ini didorong oleh aktivitas awal, seperti pembentukan kelembagaan, pembangunan fasilitas, dan rekrutmen.

Kendati demikian, mulai tahun kedua hingga tahun keenam, jumlah tenaga kerja diprediksi tereduksi tajam. Celios mengkalkulasikan, angka penurunannya hingga 497,79 ribu jiwa pada tahun keenam. 

Celios menilai, turunnya penyerapan tenaga kerja ini mencerminkan gagalnya model bisnis koperasi dalam menghasilkan nilai ekonomi secara berkelanjutan. 

"Alih-alih menjadi solusi pengangguran, program ini justru menciptakan distorsi pasar tenaga kerja," tulis Celios. 

(Baca: Jawa Tengah Kantongi Koperasi Desa Merah Putih Terbanyak di Indonesia)