IMF Ramal Pengangguran RI 5% pada 2025, Tinggi di Asia

Ketenagakerjaan

Lite

Erlina F. Santika 12/06/2025 20:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Proyeksi Tingkat Pengangguran Negara Asia* versi IMF (2025-2026)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

IMF Ramal Pengangguran RI 5% pada 2025, Tinggi di Asia

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Proyeksi Tingkat Pengangguran Negara Asia* versi IMF (2025-2026)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Laporan World Economic Outlook April 2025 dari International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan tingkat pengangguran Indonesia mencapai 5% pada 2025. Angka pengangguran diproyeksikan naik lagi menjadi 5,1% pada 2026.

Berdasarkan kelompok negara yang telah dibagi IMF, proporsi itu tinggi di kawasan negara yang sedang berkembang dan berkembang (emerging and developing) di Asia. Indonesia juga menjadi satu-satunya negara di kelompok ini yang mengalami peningkatan pengangguran.

Tingkat pengangguran Indonesia di bawah tipis dari China yang berada di urutan pertama dengan prediksi masing-masing 5,1% pada 2025 dan 2026.

Di bawah Indonesia atau urutan ketiga ada India dengan proyeksi masing-masing 4,9% pada 2025 dan 2026. Sementara proyeksi paling kecil dalam kelompok ini adalah Thailand, sebesar 1% pada 2025 dan 2026.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengomentari proyeksi IMF terkait tingkat pengangguran mencapai 5% tahun ini, naik dari sebelumnya sebesar 4,9%. Menurut Yassierli yang diberitakan Katadata, ini merupakan peringatan bagi Indonesia.

“Proyeksi dan prediksi tersebut boleh saja, ini menjadi masukan dan alarm untuk kita,” kata Yassierli saat ditemui di acara Human Capital Summit 2025, Rabu (4/6/2025).

Tingkat pengangguran versi IMF merupakan persentase angkatan kerja yang menganggur ataupun masih mencari pekerjaan. Yassierli menyebut pemerintah saat ini harus proaktif untuk mengorkestrasi setiap kementerian teknis, serta di mana saja peluang lowongan pekerjaan.

Editor : Erlina F. Santika