- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
China merupakan negara dengan surplus perdagangan terbesar di skala global.
Surplus ini berasal dari selisih nilai ekspor yang lebih besar dibanding nilai impornya.

(Baca: Terancam Tarif Trump, Ini Produk yang Diimpor AS dari Indonesia)
Menurut data Bank Dunia, pada 2023 China memiliki surplus perdagangan barang dan jasa senilai US$386 miliar, paling besar di antara sekitar 150 negara yang tercatat.
Namun, posisi kuat China kini terancam oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pada Kamis (10/4/2025) Trump memberlakukan tarif bea masuk 125% untuk produk impor asal China. Tarif tinggi ini akan membuat produk China sangat sulit bersaing di pasar AS.
Merespons kebijakan tersebut, China melancarkan "serangan balasan" dengan menerapkan tarif 84% untuk produk impor asal AS.
"AS dan China terjebak dalam permainan yang mahal dan belum pernah terjadi sebelumnya, dan tampaknya kedua belah pihak tidak mau mundur," kata Ting Lu, ekonom dari perusahaan jasa keuangan global Nomura, disiarkan Reuters, Rabu (9/4/2025).