Presiden Jokowi mengumumkan bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan diawali dengan reboisasi hutan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Sedangkan menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mulai memasok listrik di IKN pada 2024.
Pada 2024, PLN berencana memasok listrik sebesar 382 GWh. Kapasitas tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 499 GWh pada 2025, kemudian 868 GWh pada 2026, dan 1.017 GWh pada 2027.
Pasokan juga akan terus ditingkatkan hingga mencapai 1.280 GWh pada 2028, kemudian 1.303 GWh pada 2029 dan 2030.
PLN berencana membangun jaringan kabel bawah tanah untuk ketenagalistrikan di IKN nanti. Selain itu, penggunaan listrik dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT) juga diutamakan.
Dalam keterangannya pada Selasa (22/2), Presiden Joko Widodo juga mengklaim 80% sumber energi IKN berasal dari tenaga air, yakni aliran air Sungai Kayan di Kalimantan Utara.
(Baca Juga: Berapa Kontribusi Perekonomian Calon IKN Nusantara Terhadap PDB Kaltim?)