Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), volume penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) di pasar domestik sepanjang 2024 mencapai 865,7 ribu unit.
Volumenya turun 13,9% dibanding wholesales tahun 2023 yang mencapai 1 juta unit.
(Baca: Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Meningkat 2020-2024)
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto berharap volume penjualan mobil nasional bisa kembali mencapai kisaran 1 juta unit pada 2025.
Namun, ia belum menetapkan proyeksi penjualan tahun ini karena masih mempertimbangkan kenaikan pajak.
“Proyeksi tahun 2025 belum kami putuskan, mengingat masih ada rencana beberapa kenaikan perpajakan yang bisa menjadi kendala," kata Jongkie, dilansir situs Gaikindo, Rabu (8/1/2025).
Jongkie menilai, tantangan utama bagi industri otomotif adalah pemberlakuan opsen pajak kendaraan yang masih belum pasti.
Opsen pajak adalah pungutan pajak tambahan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah (pemda).
"Opsen masih belum jelas keputusan dari beberapa pemda. [Opsen pajak menjadi] beban tambahan yang cukup besar, khususnya untuk mobil-mobil kelas bawah. Kalau bisa, jangan ada tambahan biaya perpajakan yang membuat harga mobil makin mahal," kata Jongkie.
(Baca: Pangsa Pasar Mobil Listrik di Indonesia Meningkat 2020-2024)