Selama periode 1959—2023 ada 1.541 kecelakaan pesawat terbang komersial yang tercatat di seluruh dunia, baik fatal maupun non-fatal.
Secara global, rasio kecelakaan pesawat terbang selama 1959—2023 mencapai 1,10 kecelakaan per 1 juta penerbangan.
Data ini termuat dalam laporan Statistical Summary of Commercial Jet Airplane Accidents yang dirilis Boeing (Agustus 2024).
Laporan itu mencatat, selama 1959—2023 tipe pesawat dengan rasio kecelakaan tertinggi adalah Fokker F-28, yaitu 4,62 kecelakaan per 1 juta penerbangan.
Fokker F-28 adalah pesawat terbang yang diproduksi Fokker, pabrikan asal Belanda.
Pesawat lain yang rasio kecelakaannya tergolong tinggi berasal dari pabrikan Boeing (Amerika Serikat), Airbus (Prancis), dan British Aerospace/BAE (Inggris).
Berikut rincian 11 tipe pesawat terbang komersial dengan rasio kecelakaan tertinggi global periode 1959—2023:
- Fokker F-28: 4,62 kecelakaan per 1 juta penerbangan
- Boeing MD-11: 3,16
- Boeing DC-10/MD-10: 2,98
- Airbus A300: 2,69
- Airbus A310: 2,53
- Boeing 737-100/200: 1,78
- BAE 146/RJ-70/85/100: 1,50
- Boeing DC-9: 1,45
- Boeing 727: 1,22
- Fokker F-100/F-70: 1,2
- Boeing 747-400: 1,09
Selain yang disebutkan di atas, ada sejumlah tipe pesawat dengan rasio kecelakaan tinggi, seperti Boeing 707/720, Sud Aviation Caravelle, BAE Comet, Convair CV-880-990, BAE Concorde, Dassault Aviation Mercure, dan lain-lainnya.
Namun, rasio kecelakaan pesawat-pesawat itu tidak tercatat dengan rinci, karena sudah tidak beroperasi dalam lima tahun terakhir.
Adapun jenis pesawat yang rasio kecelakaannya paling rendah meliputi Airbus A350, Airbus A380, Airbus C-Series, Boeing 717, Boeing 787, Boeing 747-8, dan Bombardier CRJ-700/900/1000.
Selama 1959—2023, rasio kecelakaan pesawat yang disebut belakangan ini tak sampai 0,00 kecelakaan per 1 juta penerbangan.
(Baca: Rasio Kecelakaan Pesawat Terbang Global 2019-2023)