Selama pandemi, koneksi internet menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat dunia untuk menjalani aktivitas sehari-hari yang serba daring. Tiap negara mematok harga kuota data seluler yang berbeda-beda untuk warganya agar dapat terkoneksi dengan internet.
Situs perbandingan layanan internet, Cable, mengumpulkan dan menganalisis data dari 6.148 paket data seluler di 221 negara dan wilayah. Dari hasil analisis tersebut, Cable membuat peringkat negara dengan harga kuota data seluler 1 GB termahal hingga termurah.
Berikut ini 10 negara dengan harga kuota data seluler termahal di dunia:
- Guinea Khatulitiwa – US$ 49,67 (sekitar Rp 709.160, kurs Rp 14.277,45)
- Kepulauan Falkland – US$ 44,56 (sekitar Rp 636.203)
- Saint Helena – US$ 39,87 (sekitar Rp 569.242)
- São Tomé dan Príncipe – US$ 30,97 (sekitar Rp 442.173)
- Malawi – US$ 25,46 dollar AS (sekitar Rp 363.504)
- Chad – US$ 23,33 (sekitar Rp 333.093)
- Namibia – US$ 22,37 (sekitar Rp 319.387)
- Turkmenistan – US$ 21,41 (sekitar Rp 305.680)
- Tokelau – US$ 20,48 (sekitar Rp 292.402)
- Bermuda – US$ 19,80 (sekitar Rp 282.694)
Sementara, Indonesia berada di urutan ke-12 sebagai negara dengan harga kuota data seluler 1 GB termurah di dunia, yakni harga rata-rata hanya US$ 0,42 atau sekitar Rp 6.000.
Harga kuota data seluler yang berbeda-beda antar negara dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti infrastruktur telekomunikasi yang mendukung. Negara dengan harga kuota data seluler yang mahal memiliki infrastruktur seluler dan fixed broadband yang kurang memadai.
(Baca Selengkapnya: Internet Mobile Indonesia Paling Lambat di Asia Tenggara)