Sebuah riset dari Vcould News mencatat pada 2015, pertumbuhan data statistik per hari mencapai 2,5 quintillion (10 pangkat 18) byte atau sekitar 28 ribu Giga Byte (GB) per detik. Dengan angka sebesar ini maka tidak lagi mampu menganalisis data dengan mengandalkan sistem tradisional untuk memperoleh informasi yang penting. Bahkan, pada 2018 pertumbuhan data statistik ini diproyeksikan mencapai 50 ribu GB per detik.
Dengan pertumbuhan yang sangat cepat ini, diperkirakan 90 persen data statistik yang tersedia saat ini merupakan data yang dihasilkan hanya dalam dua tahun terakhir. Era Big Data ini sangat dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan teknologi dan pertumbuhan pengguna internet di dunia. Indonesia masih terbilang pemula dalam ranah pengolahan big data. Begitu juga dengan SDM yang tersedia. Bahkan, Amerika Serikat (AS) yang sudah lebih dulu mengadopsi big data juga masih kekurangan SDM untuk data scientist dalam pengolahan informasi di era Big Data.