Industri smartphone mengalami penurunan kinerja cukup besar pada penghujung tahun lalu.
Menurut data International Data Corporation (IDC), volume pengiriman smartphone global pada kuartal IV-2022 mencapai 300,3 juta unit, turun 18,3% dibanding kuartal IV-2021 (year-on-year/yoy).
Direktur riset tim Worldwide Tracker IDC Nabila Popal menilai penurunan ini mengejutkan, karena momentum liburan akhir tahun biasanya mampu mendongkrak pengiriman smartphone.
"Kami belum pernah melihat pengiriman pada kuartal liburan lebih rendah dari kuartal sebelumnya," kata Nabila dalam siaran persnya, Rabu (25/1/2023).
Menurut Nabila, penurunan itu terjadi akibat melemahnya permintaan smartphone, sementara persediaan masih tinggi. Akibatnya, vendor pun mengurangi pengiriman secara drastis.
"Bahkan Apple, yang sejauh ini tampaknya kebal, mengalami kemunduran (pengiriman smartphone) dengan adanya pembatasan wilayah tak terduga di pabrik-pabrik utamanya di Tiongkok,” ujar Nabila.
Nabila juga memperkirakan penurunan dipengaruhi oleh laju inflasi serta meningkatnya kekhawatiran ekonomi makro secara global sehingga menghambat belanja konsumen.
Adapun pada kuartal IV-2022 Apple menempati peringkat teratas dengan volume pengiriman smartphone global 72,3 juta unit, meskipun turun 14,9% (yoy).
Kemudian pengiriman smartphone Samsung turun 15,6% (yoy) menjadi 58,2 juta unit, dan Xiaomi turun 26,3% (yoy) menjadi 33,2 juta unit.
Berikutnya ada Oppo yang pengiriman smartphone-nya turun 15,9% (yoy) menjadi 25,3 juta unit, dan Vivo turun 18,9% (yoy) menjadi 22,9 juta unit pada periode sama.
Volume pengiriman smartphone merek-merek lainnya secara kumulatif juga turun 19,8% (yoy) menjadi 88,3 juta unit pada kuartal IV-2022.
(Baca: iPhone 13, Smartphone dengan Internet Tercepat di Indonesia Akhir 2022)