Lembaga riset pasar Consumer Intelligence Research Partners (CIRP) melakukan penelitian soal frekuensi ganti smartphone di kalangan pengguna iPhone dan Andorid.
Penelitian tersebut dilakukan CIRP terhadap pengguna smartphone di Amerika Serikat (AS) selama periode September 2022 hingga September 2023.
Hasilnya, pengguna iPhone atau iOS di AS diperkirakan lebih "setia", karena siklus penggantian smartphone mereka lebih lama ketimbang pengguna Android.
CIRP menemukan hanya ada 10% responden pengguna iPhone atau iOS yang membeli smartphone baru setelah penggunaan kurang dari 1 tahun.
Sedangkan responden pengguna Andorid yang membeli smartphone baru dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun proporsinya lebih banyak, yakni 23%.
Berdasarkan frekuensinya, pengguna iPhone paling banyak mengganti smartphone setelah pemakaian 2-3 tahun, yaitu sebanyak 32%.
Sementara pengguna Android, paling banyak mengganti smartphone-nya setelah pemakaian 1-2 tahun, dengan proporsi 34%.
Angka itu memperlihatkan bahwa pengguna Andorid lebih sering mengganti smartphone miliknya ketimbang pemilik iPhone.
CIRP menyebut, pengguna iOS kerap dipandang memiliki kemampuan finansial lebih tinggi dan seharusnya bisa lebih sering upgrade ke perangkat baru.
Namun, rupanya pandangan tersebut bisa keliru. Dari temuan ini CIRP memperkirakan bahwa faktor yang memengaruhi pola penggunaan smartphone di kalangan konsumen AS adalah harga.
Ada juga faktor lain yang diperkirakan membuat pengguna iPhone lebih loyal, seperti adanya dukungan iOS yang lebih baik dari Android.
"Mungkin iPhone lebih tahan lama dan dapat diandalkan, sehingga pengalaman penggunanya lebih baik untuk jangka waktu yang lebih panjang. Atau mungkin pemilik iPhone mudah puas, nyaman dengan iPhone lawas miliknya dan tidak terlalu tertarik mengganti model baru," kata CIRP dalam laporan iPhone Owners Keep Phones Longer than Android Owners.
(Baca juga: Apa Saja Alasan Orang Indonesia Membeli Ponsel Baru? Ini Hasil Surveinya)