Apple Inc. mencatatkan pendapatannya turun 1,4% secara tahunan (year-on-year) menjadi US$81,79 miliar pada kuartal III-2023. Hal ini akibat dari lesunya penjualan iPhone, Mac, dan iPad pada periode tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan iPhone pada kuartal III-2023 hanya sebesar hanya US$39,66 miliar. Angka tersebut turun 2,44% secara tahunan (yoy).
Kemudian penjualan Mac tercatat turun 7,34% yoy menjadi US$6,84 miliar, seiring dengan lesunya pasar PC. Lalu, penjualan iPad bahkan turun 19,83% (yoy) menjadi US$5,79 miliar.
Satu-satunya produk hardware Apple yang penjualannya naik yaitu perangkat wearable, meliputi Apple Watch dan AirPods. Penjualan produk Apple ini tumbuh 2,47% yoy menjadi US$8,28 miliar.
Sementara, bisnis layanan Apple meliputi Apple Music, Apple TV+, AppleCare, Fitness+ dan lainnya tumbuh positif. Bisnis ini tumbuh 8,2% secara tahunan menjadi US$21,21 miliar pada kuartal III-2023.
Meski penjualan iPhone dan iPad melesu, namun menurut Apple, pertumbuhan bisnis layanannya cukup sukses. CEO Apple, Tim Cook, mengatakan bahwa perusahaan memiliki lebih dari satu miliar pengguna yang berlangganan di layanannya.
“Dengan senang hati kami laporkan bahwa kami memiliki rekor pendapatan sepanjang masa di layanan (Apple) selama kuartal Juni, didorong oleh lebih dari 1 miliar langganan berbayar, dan kami melihat kekuatan yang berkelanjutan di pasar negara berkembang berkat penjualan iPhone yang kuat,” Tim Cook dikutip dari siaran pers, Kamis (3/8/2023).
Berdasarkan wilayahnya, pendapatan Apple masih didominasi dari kawasan Amerika, yaitu mencapai US$35,38 miliar atau 43,25% dari total pendapatan perusahaan. Diikuti pendapatan perusahaan dari wilayah Eropa 24,7%, Tiongkok 19,26%, Jepang 5,89%, dan sisa wilayah Asia Pasifik 8,17%.
(Baca: iPhone Refurbished, Produk Terlaris di Pasar Smartphone Bekas pada 2022)