Penyaluran bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP hingga triwulan I 2017 hanya terealisasi 3.849 unit atau senilai Rp 439,41 miliar. Padahal tahun ini pemerintah menargetkan penyaluran FLPP sebanyak 120 ribu unit, dengan total anggaran sebesar Rp 9,7 triliun. Siklus triwulan pertama memang cenderung lebih rendah ketimbang triwulan berikutnya. Tahun lalu, program ini hanya mampu membangun sekitar 59 ribu unit senilai Rp 5,6 triliun.
Kebutuhan perumahan dari pertumbuhan keluarga baru di Indonesia mencatakan angka hingga 800 ribu per tahun. Selain program FLPP, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan turut mendorong penyediaan rumah murah yang lebih terjangkau dan dapat dimiliki oleh masyarakat miskin. Salah satunya melalui penyediaan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan uang muka (down payment/DP) sebesar 1 persen. Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).