Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 akan digelar pada Rabu (27/11/2024).
Sampai sebulan menjelang pencoblosan, masih ada cukup banyak warga yang belum menentukan pilihan calon gubernur (cagub), calon bupati (cabup), ataupun calon wali kota (cawalkot).
Menurut survei Litbang Kompas, pada akhir Oktober 2024 baru ada 35,2% responden yang sudah menetapkan cagub beserta cabup/cawalkot yang akan ia coblos.
Lalu 10,6% baru menentukan pilihan cagub saja, dan 10% baru punya pilihan cabup/cawalkot saja.
Sementara 43,9% responden lainnya belum menentukan pilihan apapun.
Litbang Kompas juga menemukan, sebanyak 81,8% responden yakin bahwa Pilkada 2024 akan berjalan dengan aman, jujur dan adil.
Namun, 14,8% responden menyatakan sebaliknya, dan 3.4% responden tidak tahu atau tidak jawab.
"Harapan dan keyakinan publik ini tentu menjadi tantangan bagi penyelenggara pilkada di berbagai tingkatan, khususnya KPU dan KPU daerah," tulis Litbang Kompas dalam laporannya, Senin (25/11/2024).
Survei ini melibatkan 540 responden dari 38 provinsi yang dipilih secara acak dari panel Litbang Kompas, sesuai proporsi penduduk di setiap provinsi.
Pengambilan data dilakukan pada 21-23 Oktober 2024 melalui wawancara telepon. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 4,21% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Baca: Jakarta, Provinsi dengan Kerawanan Tertinggi dalam Pilkada 2024)