Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sedang ramai diperbincangkan di tengah bursa bakal calon wakil presiden (cawapres). Khofifah digadang menjadi salah satu kandidat cawapres terkuat Ganjar Pranowo. Khofifah pun sudah bertemu dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Pada sisi lain, Khofifah juga disebut-sebut sebagai kandidat cawapres Prabowo Subianto. Hal tersebut dinyatakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Menurut Muzani, Khofifah menjadi salah satu yang direkomendasi oleh para kyai, ulama, dan masyaikh di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Ya, para kyai para ulama para masyaikh, di Jawa Timur dan Jawa Tengah menitipkan harapan, kalau bisa calonnya pak Prabowo tidak jauh dari kaum santri. Intinya begitu,” kata Muzani, dilansir dari Katadata.co.id, Selasa (3/10/2023).
Melihat tarik-menarik Khofifah di bursa bakal cawapres, Litbang Kompas merekam jejak pendapatan responden warga Jawa Timur terhadap kelayakan Khofifah sebagai pemimpin nasional pada 2022 lalu.
Hasilnya, mayoritas atau 44% responden Jawa Timur menilai bahwa Khofifah layak maju sebagai capres maupun cawapres.
Namun terdapat pula 32,3% responden warga Jawa Timur yang menilai bahwa sosok Khofifah tidak layak maju sebagai pemimpin di skala nasional.
Litbang Kompas menyebut, sikap persetujuan responden di wilayah itu dipengaruhi oleh kinerjanya sebagai kepala daerah.
"Semakin tinggi penilaian kepuasan publik terhadap kinerja Khofifah, semakin tinggi pula tingkat persetujuan mereka pada kelayakan dicalonkan menjadi presiden ataupun wakil presiden," tulis tim Litbang Kompas dalam laporannya.
Pada survei yang sama juga ditemukan, mayoritas atau 75,3% responden di Jawa Timur merasa puas dengan kinerja pemerintahan Gubernur Khofifah. Sedangkan 24,7% lainnya mengaku tidak puas.
Tim riset beranggapan, Khofifah telah memiliki modal politik yang terbilang besar dan merata di penjuru Jawa Timur.
"(Khofifah) menunjukkan daya tarik bagi siapapun sosok yang berupaya menjadikannya pasangan cawapres dalam panggung politik nasional," tutup Litbang Kompas.
Survei ini melibatkan 1.300 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di provinsi Jawa Timur.
Koleksi data dilakukan pada 24-30 Januari 2022 melalui metode wawancara tatap muka. Adapun toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,72% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: Apa Cawapres Bisa Pengaruhi Pilihan Warga Jawa Timur dalam Pemilu? Ini Surveinya)