Menurut data Bank Dunia, rata-rata harga batu bara Newcastle menguat sejak Juli 2023, dan terus berlanjut hingga mencapai US$152,61 per ton pada Agustus 2023.
Rata-rata harganya pada Agustus 2023 menguat 8,52% secara bulanan (month-on-month/mom), meskipun masih jauh lebih murah dibanding setahun lalu.
(Baca: 10 Negara dengan Emisi PLTU Batu Bara Terbesar di Dunia, Ada Indonesia)
Sebelumnya, harga batu bara memang melonjak drastis pada 2022 hingga sempat mencapai rekor tertinggi dalam sejarah.
Kenaikan harga tahun lalu dipengaruhi naiknya permintaan seiring pemulihan ekonomi global dari pandemi, dan makin terkerek lagi sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada akhir Februari 2022.
Namun, pada 2023 harga batu bara mengalami normalisasi seperti terlihat pada grafik.
Adapun dalam laporan Commodity Markets Outlook edisi April 2023, Bank Dunia memproyeksikan harga batu bara bakal turun sampai 2024.
Rata-rata harga batu bara Newcastle sepanjang tahun ini diperkirakan sebesar US$200 per ton, kemudian tahun depan jadi US$155 per ton.
"Harga batu bara diperkirakan turun 42% pada 2023 dan turun lagi 23% pada 2024. Tapi, harganya masih jauh di atas rata-rata tahun 2015-2019," kata Bank Dunia.
Namun, ada pula sejumlah kondisi yang berpotensi mendongkrak harga.
"Untuk jangka pendek, jika pemulihan ekonomi Tiongkok lebih kuat dari perkiraan, mereka akan menaikkan permintaan batu bara impor untuk industri dan pembangkit listrik," kata Bank Dunia.
"Apabila ada penurunan produksi, atau pemangkasan ekspor batu bara dari Rusia, hal tersebut juga bisa menaikkan harga," lanjutnya.
(Baca: 10 Negara Paling Banyak Pensiunkan PLTU Batu Bara, AS Terdepan)