Indonesia Paling Banyak Ekspor Bahan Bakar Mineral ke Jepang pada 2023


Nama Data | Nilai |
---|---|
Bahan bakar mineral; minyak mineral | 6,67 Juta |
Bijih; pukulan | 1,9 Juta |
Mesin listrik | 1,66 Juta |
Nikel | 1,28 Juta |
Mutiara alami atau berbudaya | 802.069 |
Karet | 738.189 |
Kendaraan selain stok kereta api atau trem; | 736.698 |
Kayu | 731.185 |
Reaktor nuklir; boiler; mesin | 649.485 |
Bahan anyaman sayuran | 552.711 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan ekspor dengan Jepang sebesar US$ 20,79 miliar data per Desember 2023. Nilai turun drastis 16.32% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 24,85 miliar.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Jepang, ekspor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah ekspor Indonesia adalah US$ 13,66 miliar dan untuk ekspor tertinggi di angka US$ 24,85 miliar.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Ekspor Mesin ke Kyrgyzstan pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke Jepang, 64 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, ke negara ini terdapat 94 produk utama Indonesia yang diekspor setiap tahun. Dengan kata lain, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia ke Jepang. Lainnya, sebagian besar produk merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke Jepang. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka
- Bijih, terak dan abu
- Mesin dan peralatan dan bagian listrik
- Nikel
- Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengekspor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka. Dalam klasifikasi tradmap, Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka masuk kategori produk HS dengan kode 27. Produk ini merupakan jenis barang ekspor yang dikelompokkan bersama dengan zat bitumen dan mineral
Pada 2023, Indonesia tercatat mengekspor US$ 6,67 miliar. Nilai ekspor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka; zat bitumen; mineral ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 8,82 miliar.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Impor Besi dari Bhutan pada 2023)
Di urutan kedua, ekspor Indonesia paling banyak adalah produk Bijih, terak dan abu. Nilai ekspor dari Jepang pada 2023 tercatat US$ 1,9 miliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 2,29 miliar.
Indonesia tercatat mengekspor produk ini ke satu negara. Ekspor Mesin dan peralatan dan bagian listrik ke negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan ekspor sebanyak US$ 1,66 miliar. Negara lain yang masuk lima besar tujuan ekspor adalah Cina, Amerika Serikat, Hong Kong, Cina, Jerman dan Singapura.
Ekspor Nikel ke Jepang, saat ini merupakan yang terbesar. Untuk tujuan negara ini, Indonesia melakukan ekspor sebanyak US$ 1,28 miliar. Negara lainnya yang menjadi andalan ekspor Nikel dengan nilai terbesar adalah Cina, Afganistan, Afrika tidak ditentukan di tempat lain, Albania dan Aljazair.
Indonesia juga tercatat banyak mengekspor Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut ke Jepang. Nilai ekspor produk ini pada 2023 sebanyak US$ 802,07 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 1,24 miliar. Indonesia melakukan ekspor produk ini dengan tujuan ke satu negara. Ekspor Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut ke Jepang tercatat merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar tujuan ekspor adalah Swiss, Uni Emirat Arab, Cina, Hong Kong, Cina dan Amerika Serikat.