Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, impor beras ke Indonesia mencapai 1,79 juta ton atau senilai US$980 juta selama periode Januari-September 2023.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, impor beras tersebut mencakup impor beras jenis khusus, premium, medium, konsumsi, hingga beras pecah.
Amalia merinci, ada tiga negara yang menjadi sumber utama impor beras ke RI. Pertama adalah Thailand dengan proporsi 74,06% dari total impor ke Indonesia yang senilai US$466,5 juta.
Kemudian disusul oleh Vietnam yang memasok beras sebanyak 24,35% dengan nilai mencapai US$456,4 juta. Terakhir adalah India dengan proporsi impor beras hanya sebesar 0,39% atau senilai US$31,9 juta.
"Sejak India melakukan restriksi atau larangan impor di Juli tahun ini, proporsi beras impor asal India terus menurun dan bahkan menjadi sangat kecil di bulan-bulan terakhir," tutur Amalia dalam konferensi pers virtual, Senin (16/10/2023).
Selain India, BPS menjelaskan, ada dua negara lainnya yang diketahui melakukan larangan ekspor beras, yakni Bangladesh dan Rusia.
Larangan tersebut muncul akibat dari kondisi cuaca kemarau panjang akibat El Nino. Walhasil, sejumlah negara menahan stok ekspor pangannya dan dialihkan untuk kebutuhan dalam negeri.
Meskipun begitu, larangan ekspor beras dari Rusia dan Bangladesh tidak terlalu berdampak bagi Indonesia. Sebab keduanya bukan negara utama pemasok beras ke RI.
"Kebijakan larangan ekspor dari dua negara itu tidak berdampak langsung terhadap kinerja maupun proporsi beras Indonesia," imbuhnya.
(Baca juga: Indonesia Jadi Importir Beras Terbesar ke-5 Dunia pada 2023)