Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pemenuhan kedelai domestik tidak lagi bergantung dari impor. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Bapak Presiden ingin agar kedelai itu tidak 100% tergantung impor karena dari hampir seluruh kebutuhannya yang sebanyak 2,4 juta ton itu produksi nasionalnya kan turun terus,” ujar Menko Perekonomian Airlangga seperti yang dilansir Kontan, Selasa (20/9/2022).
Para petani enggan menanam kedelai karena harganya tidak kompetitif dibandingkan dengan harga kedelai impor dari Amerika Serikat yang hanya Rp7.700 per kg. Sementara, harga kedelai petani di Tanah Air di atas Rp10.000 per kg.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor kedelai Indonesia mencapai 2,49 juta ton dengan nilai US$1,48 miliar atau setara Rp21,9 triliun pada 2021.
Dalam 5 tahun terkahir, impor kedelai Indonesia di atas 2,4 juta ton per tahun dan dengan nilai di atas US$1 miliar per tahun seperti terlihat pada grafik.
Adapun volume impor kedelai Indonesia sepanjang periode Januari-Juni 2022 mencapai 1,42 juta ton dengan nilai US$959,09 juta. Berikut ini negara asal impor kedelai Indonesia periode Januari – Juni 2022:
- Amerika Serikat: seberat 1,15 juta ton dengan nilai US$790,55 juta
- Kanada: seberat 206,37 ribu ton dengan nilai US$126,35 juta
- Brasil: seberat 41,73 ribu ton dengan nilai US$26,76 juta
- Argentina: seberat 19,63 ribu ton dengan nilai US$14,0 juta
- Malaysia: seberat 2,18 ribu ton dengan nilai US$1,13 juta.
- Negara lainnya: 500 ton dengan nilai US$302 ribu.
(baca: Banyak Negara Batasi Ekspor Pangan, Ini Rinciannya)