Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada Juli 2023 turun 18,03% secara tahunan (year-on-year) menjadi US$19,65 miliar.
Tiongkok merupakan pangsa utama ekspor nonmigas RI pada periode tersebut yaitu mencapai US$4,92 miliar. Angka ini setara 25,07% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Juli 2023.
“Dalam setahun terakhir, pangsa ekspor nonmigas ke Tiongkok mengalami peningkatan,” kata BPS dalam laporannya.
Hal ini terlihat pada Juli 2022, pangsa pasar ekspor nonmigas RI ke Tiongkok sebesar 20,78%. Ini artinya, ada peningkatan pangsa pasar sebesar 4,29 poin.
Berbeda dengan negara tujuan utama ekspor nonmigas RI lainnya, yang justru mengalami penurunan pangsa pasar dalam setahun terakhir.
Seperti pangsa ekspor nonmigas RI ke negara-negara ASEAN turun dari 19,43% pada Juli 2022 menjadi 18,34% pada Juli 2023.
Hal yang sama terjadi dengan Amerika Serikat dan India. Pangsa ekspor nonmigas Indonesia ke Negeri Paman Sam turun menjadi 10,35% pada Juli 2023 dari tahun sebelumnya yang sebesar 10,38%. Lalu, pangsa ekspor nonmigas RI ke India susut dari 9,34% menjadi 9,28% pada periode yang sama.
Begitu pula pangsa pasar ekspor nonmigas RI ke negara-negara Uni Eropa yang menurun jadi 6,54% pada Juli 2023, dari sebelumnya 7,73% pada Juli 2022.
Adapun penurunan pangsa ekspor nonmigas RI ke negara lainnya juga menurun pada Juli 2023 menjadi 30,51%. Padahal, pada Juli 2022 pangsa ekspor nonmigas Indonesia ke negara-negara lain tersebut mencapai 32,34%.
(Baca: Ekspor Nonmigas Indonesia Naik Tipis pada Juli 2023, Ditopang Industri Pengolahan)