Neraca Perdagangan Indonesia dengan Prancis pada 2015 mengalami defisit sebesar US$ 363 juta atau setara Rp 5 triliun dengan kurs Rp 13.790 per dolar Amerika Serikat. Defisit ini meningkat 16,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 313,2 miliar.
Defisit perdagangan Indonesia dengan Prancis itu bukan yang pertama kalinya. Data Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat bahwa pada sejak 2011 Indonesia selalu mengalami defisit berdagang dengan Prancis. Pada 2011, defisit Indonesia mencapai US$ 720 juta yang kemudian meningkat menjadi US$ 796 juta pada tahun berikutnya.
Kedatangan Presiden Prancis Francois Hollande ke Indonesia dijadikan ajang untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. Dengan peningkatan kerja sama diharapkan dapat meningkatkan ekspor komoditas unggulan Indonesia sehingga mampu mengurangi defisit perdagangan selama ini.